51 : Clue

10.9K 284 33
                                    

Callister, laki-laki itu sedang menaiki motornya. Mengendarainya dengan laju kecepatan yang maksimum. Ada sesuatu yang ia pikirkan, sampai ia tidak fokus pada jalanan. Namun walaupun begitu, motornya masih melaju dengan sangat mulus. Ia tidak peduli, secepat apa motornya melaju, bahkan ia juga tidak peduli, jika nyawanya melayang saat itu juga. Namun, tanpa kalian tahu, tetesan demi tetesan airmata callister sudah membasahi pipinya di balik helm full face -nya. Setelah malam kemarin, pikiran Callister benar-benar kacau. Antara Alana yang tetap kekeuh menolak Callister, dan ucapan Alison yang bahkan membuat Callister harus berfikir dua kali.

Callister akhirnya mengurangi kecepatannya, walaupun jalanan sudah hampir sepi, hal itu tidak membuat Callister sadar, bahwa langit sudah berubah menjadi gelap. Tetapi lagi-lagi ingatannya jatuh di malam itu.

"Panggil Callister untuk berhadapan denganku!"

Tiba-tiba Callister datang, setelah dirinya bepergian dengan Alana malam itu. Ia memang berniat kembali ke rumah Alison, maka dari itu, ia pulang bersama dengan Alana.

"Ada apa? Kenapa aku?"

Kedatangan Callister mengalihkan atensi dallen. Dan Alison yang langsung berdiri dan mencengkram kuat kerah baju Callister.

"Kau Callister? Benar-benar Callister yang membuat Alana sakit hati?"

Callister hanya diam.

"Kau! Kau tahu apa kesalahanmu?"

Walaupun sudah mabuk, laki-laki itu masih bisa mengeraskan rahangnya, bahkan tatapannya masih murni menatap tajam Callister. Mereka tidak tahu saja, dibalik mabuknya Alison, laki-laki itu sudah tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkan isi hatinya.

"Kya! Kenapa kau selalu membuat Alana terluka? Membawanya pergi darimu ternyata tidak ada gunanya!"

Callister hanya mengeryit bingung. Tetapi ia masih setia menunggu Alison untuk melanjutkan ucapannya.

"Kau tahu? Bagaimana hancurnya aku sebagai kakaknya? Saat melihat Alana menangis di setiap malam, mengurung diri setelah makan malam selesai, bahkan gadis itu masih berpura-pura untuk tersenyum di depan kita semua!"

Callister melempar pandangannya pada dallen, temannya itu menggedikkan bahunya juga tidak tahu.

"Kenapa tidak kau saja yang mengalah untuk pergi dari sisi Alana? Kau tahu? Bagaimana perasaannya saat harus memaksakan dirinya untuk menerima geza? Harusnya kau tahu bagaimana posisi Alana yang bahkan lebih sulit untuk dihadapi!"

Alison mendorong Callister dengan keras. "Kalau kau benar-benar mencintainya harusnya dari awal kau tidak membuatnya terluka!"

"Semuanya karenamu! Alana terluka itu karenamu! Alana menangis itu juga karenamu! Bahkan Alana terpaksa menerima geza itu juga karenamu! Kenapa semuanya karenamu, ha! Tidak ada yang bisa membuat Alana melakukan sesuatu sesuai isi hatinya!" Lanjutnya

Kini callister langsung menatap Alison. Benar apa yang di katakan oleh laki-laki itu?

"Kau pikir selama disana, Alana sudah berhasil melupakanmu? Tidak! Aku tahu, semakin dia melupakanmu, semakin besar juga luka yang dia dapatkan! Kenapa kau, cal! Kenapa harus kau! Apa yang Alana lihat darimu! Kau sama saja memaksa Alana untuk terus terluka!"

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now