28 : I love you, But i hate him

17.7K 357 33
                                    

⚠ danger 21+

Tiga hari kemudian.

Selama tiga hari Callister masih belum ingin menemui kekasihnya. Jika ia melihat kekasihnya, dengan cepat pemuda itu akan berbalik arah menghindari Alana. Entah kenapa ia masih merasa kesal dengan kejadian waktu itu. Disaat ia mengingatnya pun Callister akan cenderung beremosial tinggi, menghempaskan barang-barang yang ada di sekitarnya itu pasti.

Dan saat ini, Callister sedang berada di taman belakang sekolah. Tentunya menghindari kekasihnya yang Callister yakin kalau Alana sedang mencarinya saat ini.

Callister belum bisa menerima tentang kejadian malam itu. Walaupun hanya sekedar menemani, tetapi tetap saja membuat hati Callister sangat sakit. Memang, ini salahnya karena tidak melihat isi pesan Alana dari awal. Callister sadar untuk itu, bahkan Callister pun menyesalinya. Yang menjadi masalahnya, kenapa harus geza? Laki-laki yang selalu membuat Callister takut jikalau laki-laki itu berusaha merebut Alana dari pelukannya.

"Callister.."

Callister berdecak kesal saat mendengar suara itu. "Shit. Kenapa dia bisa menemukanku." Lirihnya tetapi belum berniat menengok kearah seseorang yang memanggilnya

"Callister, aku memanggilmu."

Callister mendongak, menatap dingin alana yang berada di depannya.

"Kenapa?"

"Kenapa? Bukankah aku yang harusnya mengatakan itu? Kenapa kau menghindari ku, cal? Aku berbuat salah?"

"Tentu saja tidak, kau tidak pernah berbuat salah, Alana." Sinis Callister

"Lalu kenapa kau menghindari ku? Kau marah soal apa? Tidak bisakah kau mengatakannya? Aku benar-benar bingung dengan sikapmu akhir-akhir ini, cal. Apa kau tidak berfikir tentang aku? Bagaimana perasaanku setelah tahu sikapmu begitu kau tidak berfikir?-"

"Shut up, na. Kau membuat telingaku sakit."

Sontak Alana menatap Callister sendu, lagi-lagi dadanya sesak mendapat ucapan sarkas dari callister. Walaupun tidak seberapa, tetapi mampu membuat perasaan Alana sakit. Terlebih lagi ia tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan callister, sampai akhir-akhir ini pemuda itu mengabaikan Alana. Benar-benar mengabaikannya.

"Cal.."

Callister menatap dalam netra pekat milik Alana, "Capek, na. Aku lelah menghadapi ini semua. Bahkan aku merasa bahwa diriku tidak pernah kau hargai lagi."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Sudah berapa kali aku katakan? Jangan terlibat dengan geza. Kau bahkan mengulangi kesalahan yang sama, tiga kali, na. Kau menganggap ku apa sebenarnya? Kau menganggap hubungan kita selama ini seperti apa, hm?"

Alana menahan airmatanya agar tidak turun, ternyata ini? Tetapi bagaimana mungkin Callister tahu? Why?

Callister berdiri menghadap Alana, tinggi gadis itu yang hanya sebatas dagu callister membuat Alana harus mendongak. Membalas tatapan dingin Callister dengan tatapan sendunya. Dadanya sesak saat mendapat tatapan seperti itu dari Callister.

"Bisakah aku minta sesuatu darimu?"

"A-apa?"

"Batasi dahulu jarak kita sebelum kau menyelesaikan hubunganmu dengan sahabatmu itu."

Alana melotot tidak percaya, "Apa? Kenapa-"

"Salah satu dari kita harus mengalah, na. Kau yang mengakhiri hubungan dengannya atau aku yang akan pergi dari kehidupanmu agar kau bisa terus bersama dengannya."

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now