54 : Menikah?

16K 388 76
                                    

⚠ danger 21+

Callister beserta Rangga dallen sedang berada di markas. Ketiga pemuda itu sepakat untuk membahas rencana untuk menjatuhkan geza tanpa mengotori tangan mereka sendiri. Perlu kalian tahu, setiap Rangga mengucapkan kata demi kata tentang geza, Callister benar-benar merasa muak. Bagaimana tidak? Sesuatu tentang geza akan mengingatkan alana, pemuda itu takut jika suatu hari, tanpa pengawasannya, geza akan mencari luang untuk macam-macam dengan Alana. Tentu saja Callister tidak akan membiarkan itu terjadi, ia hanya merasa takut saja.

"Jadi, apa rencanamu, cal?"

Callister berfikir sejenak. "Kita buat geza fokus dulu dengan bisnis ayahnya. Kecuali Alana, geza tidak akan membiarkan bisnis ayahnya hancur begitu saja, 'kan? Kita bermain kecil dengan perusahaan yang sedang geza pegang."

"Lalu setelah itu?"

"Geza tidak akan punya waktu untuk Alana jika rencana kita berhasil. Kita harus benar-benar menjauhkan Alana dari geza lebih dulu."

Rangga hanya mengangguk, menyetujui rencana yang Callister buat. "Sedikit licik, tetapi aku menyetujuinya. Aku akan mendukungmu."

"Selangkah demi selangkah, aku akan membuat geza lengah. Se- temprament apa dirinya, selama ada aku, dia tidak akan bisa mewujudkan keinginannya untuk bersama Alana. Dia pikir siapa, berani menyentuh bahkan bermimpi untuk hidup bersama Alana?" Celutuk Callister di iringi senyum miringnya

"Alison juga sedang memikirkan cara. Semoga saja rencanamu dan rencana Alison sepadan, dengan begitu kau juga akan menghabiskan banyak waktu bersama Alison. Gunakan kesempatanmu dengan baik, cal. Selain menyingkrikan geza, kau juga perlu restu dari Alison. Perbaiki hubungan kalian. Ingat, kita berempat sudah bersahabat sejak lama, aku tidak ingin ada lagi pertikaian diantara kalian." Ucap dallen

"Baiklah-baiklah. Akan aku usahakan."

"Bagus. Ini baru Callister yang aku kenal. Aku jadi semakin sayang."

Callister memberi respon dengan bergedik ngeri. "Tolong jangan belok, kau sudah punya Senna. Menjijikan."

Dallen malah tertawa.

"Baiklah sampai sini saja, kita ada kelas sekarang."

Saat callister dan dallen sudah berdiri, Rangga malah masih setia duduk di tempatnya. Hal itu membuat Callister dan dallen menoleh bersamaan. "Kau tidak akan masuk kelas?" Tanya dallen

Rangga menggeleng. "Aku mau menghabiskan hari ini bersama Alena saja."

Keduanya hanya memutar bola matanya malas. Selain Callister, masih ada Rangga di bawahnya, yang bersikap bucin jika sudah bersama orang yang di cintainya. Dallen mengakui itu, karena Rangga memang akan melampaui Callister. Kedua pemuda itu sudah bucin tingkat kronis. Tidak bisa di sembuhkan.

"Yasudah. Terserah kau saja, kita ke kelas dulu. Jangan kotori sofa, bermain pelan-pelan saja." Goda dallen

"Hm." Singkatnya

Akhirnya mereka pun enyah dari pandangan Rangga. Rangga pun dengan segera merogoh ponselnya dari saku jaket kulitnya. Ia memang berniat menghabiskan harinya bersama Alena. Ia dengan cepat menghubungkan panggilan suaranya dengan Alena.

"Ada apa? "

"Kau ingin menonton?" Tawarnya tanpa basa-basi

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now