30 : Mereka menentukan langkahnya

12.9K 329 31
                                    

"Warna asli setiap orang pada akhirnya akan terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Warna asli setiap orang pada akhirnya
akan terlihat."

- Alana.gbrlla

* * * *

Hari sudah menjelang pagi, kicauan burung liar juga sudah mulai terdengar. Bahkan sinar matahari di pagi itu sudah menembus lurus disela kaca jendela kamar milik Callister. Karena merasa sinar itu telah menyilaukan matanya yang masih tertutup, Callister membuka matanya perlahan. Ia menghalangi cahaya matahari itu dari wajahnya seraya mengumpat kesal. Karena merasa terusik, pemuda itu bangun, membuat punggungnya seketika merasakan pegal. Callister memegangi kepalanya sendiri karena merasa pusing. Karena mendengar suara lengkuhan, Callister langsung menoleh.

"What the fuck are you doing here? " Sambutnya dengan nada tinggi, membuat wanita yang masih terbaring itu mulai membuka matanya

Callister yang masih merasa terkejut pun langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Ia mengumpat dalam hatinya, saat mendapati dirinya sendiri yang telanjang bulat. Ia mengingat-ingat kejadian semalam, apa yang telah terjadi sampai dirinya berakhir di ranjang berdua bersama dengan Alena. Tetapi nihil, pemuda itu tak kunjung menemukan ingatannya. Ia hanya ingat saat dirinya berada di depan toilet laki-laki, setelah itu Callister tidak mengingatnya sama sekali.

Alena yang masih setengah sadar hanya diam, menatap Callister yang sedang kebingungan. Sampai kesadarannya penuh, Alena langsung menegakkan tubuhnya. Menilik tubuhnya seperti yang dilakukan Callister.

"Brengsek! Apa yang sudah kau lakukan kepadaku, cal?! "

Callister hanya berdecak kasar, "Kau juga tidak ingat kejadian semalam?"

Alena hanya menggeleng. Masih mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya sepanjang malam. Mengapa dirinya berada di kamar callister?

Wanita itu menatap tajam Callister yang sedang memijit pangkal hidungnya. "Kau.. menggunakan kesempatan saat aku mabuk, 'kan?"

"Diam, Alena. Aku bahkan berada di bawah pengaruh obat semalam." Lirih pemuda itu

Yang ada di pikirkan Callister hanya satu. Alana. Ia merasa bodoh karena tidak bisa mengendalikan dirinya. Harusnya semalam ia tidak datang ke club. Lagi-lagi dirinya melanggar janjinya pada dirinya sendiri. Menyesal? Tentu saja, ia sangat menyesal setelah apa yang ia lihat. Ia menyesal karena membuat alana sakit walaupun gadis itu tidak melihat apa yang sudah Callister lakukan.

What the fuck, dia lihat. Hanya saja kau tidak menyadarinya, bastards!

Callister melihat jam weker yang ada diatas nakasnya, pukul 07.30. Ia harus segera datang ke sekolah. Ia ingin bertemu gadisnya karena merasa bersalah. Harusnya ia tidak lagi melakukan ini, terlebih lagi karena ulah Mauren. Callister akan benar-benar memberi wanita itu pelajaran karena telah main-main dengan seorang callister.

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now