5. Virgin Or Not

54.9K 1.9K 79
                                    

Selamat membaca yorobeun💋

Mohon bijak ya buat yang mau baca part ini+++ bocil" minggir bentar, btw kalo part ini tembus 20 like mungkin Winnie insyaallah up part baru besok🙃

Because Winnie awalnya berencana up cerita ini dua kali seminggu wkwk. Tp skuyy liat gimana nantinya hihi

---

"Last question, are you still a virgin?"

Sebenarnya beberapa pertanyaan lainnya sudah basi bagi Anya. Dirinya sudah tau semua informasi mengenai Levin sejak semalam anak itu memberitahukan nama nya kepada Anya. Malam itu juga Anya meminta Wina untuk mencari informasi terkait Levin.

Tentu sangat mudah bagi seorang Clarissa Anyaline menggali informasi seseorang.

"Ma-maksud nyonya?"

Ayo lihat bagaimana ekspresi milik Levin. Bagaimana wajah beku milik anak itu sangat lucu. Membuat Anya tidak kuat menahan tawanya.

"Hei what's with your handsome face? Hahaha" Anya tertawa mengejek.

Wajah Levin mendadak pucat, Levin berdiri seketika, "Ma..maaf saya lupa jika hari ini ada acara. Saya harus pulang."

Anya bergerak dari kursi kebesarannya, ia duduk di meja nya sendiri menghadap Levin.

Dokumen di meja sudah tidak menarik perhatiannya. Dirinya tersenyum lebar menatap kelinci buruannya yang ingin kabur.

Yah, ayo cobalah kabur dari seorang Anya, seakan dirimu bisa melakukannya.

"Someone told me yesterday, he will do anything to protect his family."

Anya memainkan pulpen nya di jemari tangannya berputar.

"Mana omong kosong yang waktu itu hm?" Sindir nya.

Levin yang berniat meraih ganggang pintu keluar ruangan Nyonya Anya kini terdiam di tempat. Ia menoleh melihat wajah asli Anya. Jadi seperti ini kah malaikat penolong Panti Asuhan nya selama ini? Apakah Levin sedang bermimpi?

Di sisi lain bayangan masa depan semua keluarga nya yang berada di Panti Asuhannya terancam. Bagaimana bisa dirinya dengan mudahnya mengatakan akan melakukan apapun.

"Panti Asuhan Pelita Harapan bakal aku gusur mau kamu pergi sekarang atau ngga."

Wajah Levin mengeras mendengarnya, "Apa?"

"Tenang boy, look who i am? Aku punya banyak rumah besar Levin. Kaliam bisa pilih satu buat tempat baru kalian, aku bisa tetep kasih suntikan dana biaya sekolah kamu dan adik-adik kesayangan kamu, ahh dan aku dengan ibu tua pengurus juga sakit, aku punya saham di rumah sakit elit Kurniawan, dia bisa berobat secepatnya." Jelas Anya panjang.

Ucapan nya sagat berpengaruh pada Levin. Anak itu kembali menoleh kepadanya.

"Kamu suka solusi ku?"

Levin terdiam mendengarnya kedua tangannya perlahan gemetar, "Dan gue harus bayar jadi budak s*ks Lo?"

"Woww terlalu kasar buat orang yang udah biayain sekolah sekaligus kasih kamu makan dan tempat tinggak selama ini."

Anya mengambil salah satu map merah dari laci kemudian melemparkannya di lantai tepat di depan Levin.

"Budak s*ks? No sayang, kamu kalau kamu jadi itu, aku nggak bakal jadi orang baik hati. Kamu mau minta apa? Bakal aku kasih, I grant your wish but you have to pay for it."

Levin menatap tajam map di kakinya yang bertuliskan surat pemberian rumah, jaminan pendidikan untuk dirinya dan adik-adiknya serta semua tanggungan biasa sakit, kecelakaan dan lainnya.

The Keyboardist And Sugar Mommy | NAVIGASI SERIESWhere stories live. Discover now