43. Keonaran Gellen

14.4K 1.1K 246
                                    

Maap baru bisa ngucapin sekarang hehehe, pokoknya Winnie mengucapkan minal 'aidin wal faizin guyss, mohon maaf lahir dan batin 🙏

Selamat membaca guyss...

---

Gellen duduk di ruangan siaran radio sekolah, ia bahkan menyiapkan naskah yang diketiknya sendiri semalaman ini. Isinya? Jelas sebagai bahan topik pembicaraan menarik di jam istirahat SMA Nusa Merdeka hari ini.

Tangannya menaikkan tombol on air pada radio sekolah. Jam istirahat memang lah pilihan terbaik karena mereka pasti akan menikmati berita hangat di hari yang cerah ini bukan? Yah, meskipun Gellen yakin siarannya hari ini akan ada gangguan dari pihak yang menuntut.

"Tes tes tes!" Cek Gellen sesaat melihat adik kelasnya yang berada di luar kaca menaikkan jempol sebagai aba-aba jika siaran bisa segera di mulai.

"Ekmm... Yoo guyss! Welcome back to our radio SMA Nusa Merdeka! Di sini gue Gellen sebagai salah satu pembawa berita menarik di siang yang sangat cerah hari ini hahaha!" Tawa Gellen.

Tentu saja siaran radio SMA Nusa Merdeka tersiar di seluruh pelosok sekolah mereka. Mulai dari speaker setiap kelas, koridor lorong sekolah, ruang guru, lapangan dan kantin. Jadi dapat di pastikan semua warga sekolah bisa mendengar topik pembahasan menarik yang Gellen bawakan hari ini.

Hahaha! Betapa lucunya ini, Gellen sudah tidak peduli lagi jika setelah ini dirinya akan terseret masalah. Asalkan Levin ikut terseret ke dalam masalah juga, setidaknya itu melegakan baginya.

"So guyss! hari ini, radio Nusa Merdeka kita yang tersayang punya berita terhangat. Dan bahasan menarik hari ini tuh gue bakal jamin kalian nggak bakal percaya." Gellen membalik lembaran naskah drama nya ini seraya menarik sudut bibirnya.

"Topik hari ini adalah gimana rasanya pacaran sama Tante-tante."

-

-

-

Deg

Di lain tempat, lebih tepatnya di kantin sekolah. Terlihat Levin yang tengah duduk di bangku kantin mendadak berhenti menikmati makan siangnya. Tubuhnya seketika berdiri tegap, ia menatap ke arah speaker sekolah dengan tatapan tajam.

Apa-apaan ini? Tidak mungkin perhitungannya salah, Gellen berniat apa sekarang?

"Topik ini ada because... nggak tau kenapa akhir-akhir ini mungkin marak ya buat cowok sepantaran kita pacaran sama wanita yang lebih tua bahkan tante-tante? eww gue geli juga sebenernya bahas ini."

Seluruh penjuru kantin seakan menjadi hening mendengarkan siaran radio sekolah. Beberapa pandangan mata seakan saling mempertanyakan, ditujukan untuk siapa topik pembahasan ini? Tidak mungkin topik ini datang begitu saja.

Levin seketika itu juga berlari menuju lift sekolah di ujung koridor lantai satu. Dirinya memaki tidak karuan saat lift tidak kunjung turun, "F*CK! B*NGSAT LO LEN!"

"So, apa kalian nggak penasaran? Jadi beberapa waktu lalu, ada anak yang liat emm siswa sekolah kita sama wanita pebisnis terkenal yang nggak kita duga."

Kaki Levin berlari menuju tangga darurat, ia berlari mendaki tangga sekolah. Mata nya memerah marah, ia sangat amat marah. Bahkan saat sampai di lantai dua area klub ekstrakulikuler sekolah. Dirinya berjalan tergesa-gesa tidak peduli menabrak siapapun yang melintas.

Sampai di depan klub anak siaran, di balik kaca club siaran terdapat Gellen masih setia membual dengan mulut sialan anak itu. Hingga Gellen membalas tatapan murkanya dengan senyuman lebar.

The Keyboardist And Sugar Mommy | NAVIGASI SERIESDove le storie prendono vita. Scoprilo ora