36. It's Okay Not To Be Okay

13.9K 1K 83
                                    

Selamat membaca guyss...

---

Gabriella sejak awal makan malam di rumah keluarga Raharja ini hanya bisa tersenyum memaksa. Ia mencuri pandangan pada Tante Anya yang bak patung dengan wajah pucat itu.

Ada yang ingin di tanyakan oleh Gabriella. Di mana Levin dia hari belakangan ini? Gabriella tidak menemukan pria itu di manapun. Bahkan Gabriel sampai memberanikan diri bertanya pada orang paling menyeramkan di band Navigasi. Tapi ia tidak mendapatkan jawaban.

Dirinya berdiri di depan pintu kamar Anya. Masih teringat jelas ia menemukan Levin dan Tante Anya pernah melakukan hal itu di dalam sana.

Suara Hells terdengar pada indra pendengarannya.

"Tante Anya, bisa kita bicara sebentar?" Pinta Gabriella menatap tantenya berani.

Melihat anggukan dari wajah Tante Anya, Gabriella berjalan duluan menuju ruang latihan musik keluarga.

Sesampainya di sana mereka berdiri saling berhadapan. Gabriella mengginggit bibirnya gugup. Sedangkan raut wajah Tante nya seakan tidak hidup memandang arah bawah.

"Aku ma-"

"Tante udah denger, Levin udah cerita sama Tante. Gabriella maafin Tante. Tante bukan orang sebaik itu di mata kamu. Dan ngebuat kamu ngeliat sisi buruk Tante." Senyum tipis Anya menatap keponakan kesayangannya.

Gabriella mengepalkan kedua tangannya, matanya memerah.

"Gabriella bahkan belum ngomong Tante." Guman Gabriel.

Anya menatap wajah Gabriella sungguh-sungguh. Dirinya berusaha membuang segala rasa letih dan pusing di kepala nya untuk menatap Gabriel.

"Gabriel, Tante ngga cuman tidur sama Levin. Dia pacar Tante." Ujar Anya seakan berbisik.

Air mata Gabriella jatuh, "Padahal aku udah bilang ke Tante waktu itu, aku suka sama Levin. Dia musik aku, Tante tau apa maksud aku kan?"

"Maaf."

"Nggak! Jangan minta maaf, aku bahkan nggak tau harus reaksi gimana." Gabriella menutup wajahnya.

Tangan Anya ingin meraih keponakan kesayangannya itu. Tapi tidak bisa, ini semua sudah kacau. Gabriella adalah orang terkahir yang dirinya berharap anak itu tahu hubungannya dan Levin.

Anya menarik nafas panjang, "Tolong jangan benci Levin sayang, benci aja sama Tante." Mohon Anya sungguh-sungguh.

Gabriella menghentikan tangisannya, apa ini? Dirinya bahkan mendengar ucapan yang sama dari Levin seperti ini. Apakah mereka janjian jikalau berhadapan dengan dirinya?

Ia menggelengkan kepalanya tidak percaya, "Levin, dia mohon ke aku juga bilang kayak gini." Tawa kecilnya.

Anya terdiam sejenak, Levin tidak berbohong saat mengatakan anak itu memperlakukan Gabriella dengan baik.

"Levin cinta banget sama Tante." Isak nya.

"Gabriel-"

"Dia bahkan cekik Gellen waktu itu karena dia bahas mantan suami Tante."

Anya terdiam mendengar ucapan Gabriella. Levin berkelahi dengan Gellen? Gellen keponakan Beny?

"Tante Anya beruntung banget tau, Levin tipe orang yang selalu perjuangin yang dia mau meskipun nggak punya apa-apa. " Lirih nya.

"Mangkanya, nggak mungkin Tante nggak suka sama Levin." Balas Anya.

"Tapi Tante terima lamaran om Beny?"

The Keyboardist And Sugar Mommy | NAVIGASI SERIESWhere stories live. Discover now