11. Mantan Suami

35.2K 1.4K 37
                                    

Selamat membaca yorobeun✨ peringatan di bawah umur mohon minggir sejenak ++

---

Anya menghela nafas sesaat sebelum mendorong Levin duduk di salah satu kursi dekat nya.

Ia mendudukkan bokong seksi miliknya di pangkuan Levin. Mereka masih bertatapan mata seakan menyelami perasaan tidak jelas mereka masing-masing.

"Levin."

"Maafkan aku mom."

Levin perlahan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Anya. Namun tidak berani menatap mata dingin wanita itu.

Anya mengelus pipi Levin sampai ia menangkup wajah anak itu. Anya mendaratkan kecupan di pipi, hidung, dahi sampai seluruh wajah Levin.

Cup

Cup

Cup

"Aku membuatkan hadiah baru, kartu tidak terbatas untuk mu. Sudah ku letakkan di atas meja kamarmu. Beli apapun dengan itu."

Anya mengalihkan suasana canggung mereka. Ia memasang senyuman manis di depan baby kesayangannya ini.

"Terima kasih untuk kartu nya."

Meskipun Levin sendiri tidak yakin akan menggunakan nya.

"Sama-sama sayang."

Anya berdiri dari pangkuan Levin ia berjalan menuju mejanya merapihkan kertas-kertas di meja itu. Meletakkan kertas itu ke dalam satu map lalu meletakkannya kembali di meja.

"Aku sedang ada acara penting hari ini sampai tengah malam. Jadi kita akan bertemu besok pagi kemungkinan."

Levin ikut berdiri, ia menatap Anya yang kini sudah berbalik menghadapnya. Memberikan Levin senyuman manis wanita cantik itu.

"Kau bisa lakukan apapun selama aku pergi. Asalkan tidak membakar rumah ini." Kekeh Anya.

"Hati-hati." Ujar Levin.

Anak itu kemudian hendak berbalik menuju kamar nya namun terhenti. Anya mencegah lengan Levin.

"Levin, kau tidak ingin mengajak mom olah raga dulu. Padahal aku berniat pergi." Manja Anya.

"Baju mu sudah rapi mom."

"Tapi aku menginginkan mu." Anya merapatkan tubuhnya, memeluk dari belakang Levin. Tangannya mengelus aset berharga milik anak itu.

Levin memejamkan mata beberapa saat sebelum berbalik mengunci pergerakan Anya, memojokkan wanita itu.

"Eat me baby." Desah Anya.

"Kau cuman punya lima belas menit mom, pikirkan ulang apakah itu cukup." Ringis Levin mengginggit bibirnya.

"Well, itu artinya kita harus latihan seks dalam waktu cepat. Cukup masuki aku dari belakang." Anya berbalik membelakangi Levin.

Perlahan ia dapat merasakan Levin yang sudah melingkarkan tangan di pinggangnya. Mengusap-usap perut ratanya semakin ke bawah.

Oh tidak Anya langsung menutup kedua kelopak matanya. Ia mencengkram pegangan rak di depannya. Merasakan sensasi jemari Levin bermain-main di tubuhnya.

"Kau yakin mom?" Levin menarik sudut bibirnya.

"Lakukan sayang."

"As you wish."

Anya mengginggit bibirnya tidak tahan, sekilas memandang jam dinding.

"Hantam aku dengan keras sayang."

The Keyboardist And Sugar Mommy | NAVIGASI SERIESWhere stories live. Discover now