12. Sugar Baby

44K 1.3K 34
                                    

Selamat membaca yorobeun✨Btw maap keun kalo up nya tengah malem, masih pada bangun ngga nich👀

---

Anya menatap hidangan tersaji dengan wajah datar. Makan malam ini sangat tidak terasa di lidah Anya. Semua kebenciannya kepada Beny mendadak dilupakannya. Padahal pria itu ada di hadapannya, jika Anya yang biasanya maka ia akan mencibir pria itu dan beranjak cepat-cepat untuk pergi.

Namun Anya hanya diam saja, isi kepalanya terpaku pada ucapan Levin sore tadi.

"Apa kamu masih inget, ini tempat kita ngedate pertama kali." Ujar Beny membuka percakapan.

Anya mendongakkan kepalanya sesaat menatap Beny lalu melanjutkan kegiatan makanan nya.

"Oh iya mama tanya kenapa kamu nggak jadi ke rumah tadi sore."

"Aku sibuk." Datar Anya.

"Oh okee, bakal aku bilangin ke mama. Ah, kamu masih-"

Takkk

Anya meletakkan garpu dan pisau steak miliknya kasar di meja. Ia memejamkan matanya sesaat.

"Beny aku capek sama semua tingkah kamu."

Di sisi lain Beny menurunkan wajah semangatnya. Benar, sepertinya Beny terlalu cepat mendekati Anya kembali.

Apakah ini terlalu membebani Anya?

"Maafin aku Anya, aku cuman-"

"Jangan minta maaf ke aku Beny, aku udah berkali-kali bilang."

"Tapi-"

"Kamu harusnya minta maaf ke anak-anak kita." Anya tersenyum lirih, ia mengepalkan kedua tangannya di bawah meja. Perlahan dirinya bangkit dari kursi meja makan malam nya.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Ia tahu jika Beny punya banyak tugas. Pria itu akan kelelahan jika tidak segera istirahat. Sial, rasanya Anya ingin menampar dirinya untuk mengingatkan mereka sudah bukan apa-apa lagi.

"Mangkanya aku bakal tebus semua ini Anya."

"Beny stop! Ayo berhenti, apa kamu nggak capek?"

"Nggak sama sekali sebelum kamu kasih aku satu kesempatan."

"Satu kesempatan?" Anya menggeleng tidak percaya.

Kesempatan yang seperti apa lagi harus Anya berikan hah?

Anya berniat berbalik pergi meninggalkan meja makan malam di restoran mewah gaya Eropa klasik ini. Namun langkah kaki nya membeku di tempat.

Kedua tangannya mengepal marah mendengar ucapan Beny.

"Anak kita nggak bakal mau ngeliat kita pisah Anya. Please, ayo kerja sama." Ungkap Beny memohon.

Kedua mata Anya memerah marah, "Kamu. bilang. apa. barusan?"

"Aku nggak bisa pisa-"

Brakkk!

Tangan Anya menggebrak meja makan tepat di depan Beny.

"BENY KAMU YANG BUNUH ANAK KITA! KAMU SELINGKUH DIBELAKANG AKU BERKALI-KALI! OTAK KAMU, KAMU TINGGALIN DI MANA BR*NGSEK!" Jerit Anya histeris.

Ia berniat menampar pria itu jika saja beberapa ajudan Beny tidak menghalangi niatannya. Bagaimana bisa ada manusia tidak tahu diri seperti Beny.

Pria yang dengan mudah melupakan seluruh kesalahannya.

"LEPASIN AKU!"

"Anya kamu tenang-"

The Keyboardist And Sugar Mommy | NAVIGASI SERIESWhere stories live. Discover now