THIRTEEN | HB'ME?

174 64 42
                                    

Vanessa merasa ada yang menjanggal di perutnya segera melihat ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanessa merasa ada yang menjanggal di perutnya segera melihat ke bawah. Dilihatnya tangan Fauzan memeluk perutnya erat membuatnya sedikit kesusahan untuk bergerak dengan leluasa

Pandangan Vanessa beralih menatap wajah tampan milik lelaki itu. Ia tersenyum tipis. Setelahnya ia berusaha melepaskan lengan kekar itu dan akhirnya usahanya itu berhasil.

Gadis itu hendak turun dari kasur. Namun Fauzan terlebih dahulu mencekal lengannya membuat tubuh Vanessa limbung dan alhasil menimpa tubuh lelaki itu.

Vanessa sontak saja terkejut dengan posisinya yang seitim ini dengan Fauzan. Jantungnya terus berdegup sangat kencang. Ia berusaha untuk bangun. Namun Fauzan malah memeluknya sangat erat membuatnya tak bisa bergerak dengan leluasa.

"Ojan, Eca m-mau mandi."

Fauzan menatap Vanessa dalam. "Mandi bareng mau?" godanya.

Vanessa melotot lalu mengeplak lengan Fauzan keras membuat sang empu meringis. Tanpa sadar pelukan itu terlepas. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, Vanessa segera beranjak dari sana dan berlari menuju kamar mandi.

Fauzan menatap kepergian Vanessa cengo. Sejak kapan gadis itu memiliki tenaga yang lumayan besar? Pasalnya geplakan Vanessa sangat terasa dan mampu membuatnya merasa sakit. Tanpa sadar ia pun menggulum senyumnya. Rasanya Vanessa sangat begitu menggemaskan membuatnya ingin terus memeluk gadis itu.

***

"Ojan lama ihh jadi telat kan," dengus Vanessa ketika sudah di depan gerbang.

Fauzan menatap Vanessa degan terkekeh. "Mau tau tembok rahasia gak?"

Vanessa mengernyitkan dahinya. "Tembok rahasia?"

Fauzan mengangguk kemudian mencekal lengan Vanessa menariknya ke suatu tempat. "Ikut gue "

Sesampainya di tempat yang dituju, Vanessa menatap tembok yang menjulang tinggi itu cengo. "Ini mah tembok tinggi bukan tembok rahasia," gerutunya.

Fauzan yang gemas dengan Vanessa pun segera mengacak rambut Vanessa gemas. Setelahnya ia melangkahkan kakinya membuat Vanessa memperhatikan Fauzan.

Kriet

Vanessa terkejut kala melihat ada sebuah pintu yang tersembunyi di tembok itu. Tembok itu terbuka layaknya sebuah pintu.

"Ca, ayo masuk."

Vanessa yang tersadar segera mengikuti langkah Fauzan. Ia kembali dikejutkan dengan ruangan mewah dan terlihat bersih.

Di sana terdapat sofa dan karpet berubulu serta kasur dan layar televisi lengkap dengan alat elektronik lainnya. Seperti kulkas, dan sebagainya. Tak hanya itu, ada satu ruangan yang dapat dibilang itu ruangan perpustakaan. Ada banyak buku pelajar yang tertata rapi di sana serta buku novel juga sudah tersedia di sana.

Vanessa melangkahkan kakinya menuju ruangan sebelah. Ia semakin dibuat kagum dengan banyaknya robot mainan yang ditata rapi di salah satu ruangan itu.

"Ini ruangan apa? Kok lengkap banget?" tanyanya masih dengan menelusuri ruangan itu.

Fauzan yang yang entah sejak kapan berada di belakangnya pun bersuara. "Ini tempat kumpulnya inti Blackdrick."

"Gue sama mereka sengaja buat ruangan khusus ini buat nyantai."

"Kok Eca baru tau ya."

"Kan ini baru dibangun, Ca."

Vanessa mengangguk paham. "Pantes bersih banget, kek gada debunya."

"Kalo kayak gini Eca malah betah di sini, dari pada di rumah."

Fauzan terkekeh. "Kalo lo mau nginep di sini juga boleh. Kalo lo ngerasa gak nyaman di rumah lo bisa ke sini. Tempat ini selalu terbuka buat lo." Tangan lelaki itu terus mengusap rambut gadis itu lembut.

"Ojan kenapa gak pernah marah sama Eca?"

Fauzan mengernyitkan dahinya heran. Mengapa Vanessa tiba-tiba menanyakan hal itu?

"Lo mau liat gue marah, hm?"

Vanessa mengangguk antusias. "Eca pengen liat marahnya Ojan kek gimana."

Fauzan menatap gadis itu cengo. Vanessa memang berbeda dengan gadis lainnya. Ia tah habis pikir dengan kepolosan Vanessa yang kian menjadi. Namun, baginya tetap terlihat menggemaskan.

"Semerdeka lo deh, Ca."

TBC

Voment please?

Jangan jadi pembaca gelap ya, share juga cerita ini ke temen-temen kalian

Makasih ya udah mau baca ceritaku, sukses rl buat kalian, semangat terus-!!

NEXT GAK NI?

How About Me? [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang