SIXTEEN | HB'ME?

166 56 40
                                    

|Ca, gue di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Ca, gue di depan

Ngapain?|

|Sini dulu
Read

Vanessa bergegas keluar dari kamar dan berlari kecil keluar rumah. Seketika senyumnya terbit kala melihat Fauzan yang membawa dua porsi seblak di kantung plastiknya.

"Tumben Ojan beli seblak?" Gadis itu berjalan menghampiri Fauzan.

Fauzan terpukau melihat wajah cantik Vanessa terlebih lagi gadis itu menjepol rambutnya asal membuat kecantikannya bertambah. Netranya tak sengaja melihat paha mulus Vanessa yang terekspos karena gadis itu sengaja memaki celana pendek. Ia kira Fauzan tidak akan ke sini.

"Eca lo mau mancing gue?" tanya Fauzan dengan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

Vanessa mengernyitkan dahinya heran. Lantas, ia segera melihat ke bawah dan matanya membulat kala melihat pahanya terpampang jelas. Ia lupa jika saat ini ia memakai celana pendek. Saking senangnya ia saya Fauzan berada di halaman rumah ia jadi lupa mengganti celananya.

"Tunggu dulu."

Vanessa kembali masuk ke dalam rumah untuk mengganti bajunya serta celananya.

Setelahnya Vanessa keluar rumah dengan style yang sederhana. Namun berhasil membuat Fauzan terpana. Gadis itu memakai baju rajut warna hitam serta celana kulot dengan tas selempang yang dipakainya. Tubuhnya bak model guitar spanyol membuat siapa saja yang melihatnya akan terpukau.

"Eca mau ke rumah Ojan, mau ketemu buna."

Fauzan yang tersadar segera mengangguk. Ia memberikan helm pada Vanessa dan diterima oleh gadis itu. Setelah dirasa Vanessa sudah naik ke atas motornya, ia segera menjalankan motornya menjauhi pekarangan rumah.

"Tadi udah izin sama bunda?" tanya Fauzan saat berada di perjalanan.

Vanessa mengangguk. "Iya udah kok, bunda juga titip salam buat buna."

Fauzan mengangguk paham. Tak lama akhirnya keduanya sudah sampai di rumah Fauzan. Vanessa berjalan beriringan bersama Fauzan masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, Ayah, Buna?"

"Waalaikumsalam, akhirnya cantiknya Buna dateng juga. Sini, Nak."

Vanessa berlari kecil menghampiri Asya. Ia memeluk Asya sebentar.

"Ayah gak dipeluk, hm?" Seorang pria paruh baya terlihat tegah menuruni anak tangga.

Vanessa berjalan menghampiri Bagas dan segera memeluk pria itu. Bagas terkekeh dan membalas pelukan itu.

"Adrian gak pukul kamu lagi kan?" tanya Bagas seraya mengendurkan pelukannya.

Vanessa tersenyum dan menggeleng. "Ayah baik sama Eca."

How About Me? [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang