THIRTY-ONE | HB'ME?

121 39 44
                                    

Hujan deras mengguyur kota Jakarta, petir terus terdengar hingga Vanessa ketakutan dan memilih pergi ke kamar Resya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hujan deras mengguyur kota Jakarta, petir terus terdengar hingga Vanessa ketakutan dan memilih pergi ke kamar Resya. Dilihatnya Resya tengah menonton film hantu di laptopnya membuat Vanessa bergidik ngeri dan suasana terasa mencekam.

Apakah Resya tidak takut dengan suasana malam ini yang terkesan menyeramkan? Bahkan, sudah ada dua orang meninggal yang diumumkan dihari ini.

Vanessa memilih duduk di samping Resya. Resya menoleh metapa sang adik yang terlihat sangat ketakutan.

"Eca badan lo anget banget ada apa?"

Vanessa menggeleng dan malah memeluk sang kakak. Ia memejamkan matanya karena takut dengan suara petir serta suara cikikikan berasal dari film hantu itu.

"Tangan lo udah mendingan?"

Lagi-lagi Vanessa hanya mengagguk. Resya yang panik akibat suhu Vanessa yang panas pun segera menghubungi Deffano.

"Kenapa?"

"Buruan ke rumah, Eca sakit. Badannya demam."

Tut

Sambungan diputuskan sepihak oleh Deffano. Resya mematikan ponselnya dan menoleh pada Vanessa yang terlihat memejamkan matanya. Hal itu sontak membuat Resya terkejut.

"Ca, lo tidur apa pingsan sih?"

"Dingin kak," racau Vanessa menggigil masih dengan memejamkan matanya.

Resya semakin dibuat panik. Ia merebahkan tubuh Vanessa dan tak lupa mematikan film horor di laptopnya. Ia mengambil air hangat dan memeras handuk kecil yang sudah diberi air hangat tadi lalu menaruhnya di atas kepala Vanessa berharap suhu panasnya berkurang.

"Def, Deffano."

Vanessa terus bergerak gelisah. Ia terus mengigau nama Deffano.

"Bentar lagi Deffano nyampe, Dek."

Ceklek

Pintu kamar terbuka menampakkan Deffano dengan raut wajah paniknya. Lelaki itu menghampiri Vanessa dan duduk dipinggiran kasur.

"Eca kenapa?" tanyanya dengan nada khawatir.

Resya menggeleng. "Gak tau, tiba-tiba aja dia masuk ke kamar gue kayak ketakutan gitu."

"Eca gak punya trauma kan?"

Resya membulatkan matanya kaget. "Bisa jadi Eca takut petir. Gue pernah mergokin dia sembunyi di kolong meja makan karena denger suara petir waktu itu juga lagi ujan deres."

Deffano menatap Vanessa sendu. Benar seperti dugaannya. Sepertinya Vanessa mengalami trauma yang cukup berat. Tapi karena apa?

"Lo beneran kakak kandungnya kan?" tanya Deffano sedikit berhati-hati.

Resya melotot kaget. "Ya iya lah, ngadi-ngadi lo."

"Tapi kenapa ayah kalian memperlakukan kalian berbeda? Dia bakal keras sama Eca, tapi beda lagi kalo sama lo, dia bakal jadi lembut layaknya seorang ayah yang menyayangi anaknya seperti ayah pada umumnya."

Resya terdiam. Ia berusaha mencerna apa yang barusan dilontarkan oleh Deffano. Ada benarnya juga, mengapa ayahnya selalu pilih kasih pada Vanessa? Seperti ada yang orang tuanya sembunyikan.

***

Keesokan harinya Vanessa membuka matanya perlahan. Ia menoleh ke samping mendapati Deffano yang tertidur seraya memeluknya.

Wajah tampan dengan pahatan yang sempurna itu mampu membuatnya terpukau. Ia pun menggulum senyumnya.

Tanpa ia sadari sebenarnya sedari tadi Deffano sudah terjaga. Vanessa mengeratkan pelukannya dan menaruh kepalanya di atas dada bidang Deffano. Sial rasanya nyaman sekali, pikir lelaki itu.

"Masih ngantuk, hm?"

Vanessa terkejut mendengar suara berat dan sedikit serak itu. Ia mengangkat kepalanya menatap Deffano. Lelaki itu tersenyum hangat.

Vanessa kembali menaruh kepalanya di atas dada bidang lelaki itu. "Gue kira belum bangun."

"Ternyata lo kebo juga, Ca."

Vanessa mendengkus kesal. Ia memilih memejamkan matanya kembali. Baginya berada dipelukan Deffano sangat nyaman sekali hingga kantuk kembali menyerangnya. Ia pun kembali memejamkan matanya.

Deffano hanya terkekeh geli. Ia kembali mengelus rambut gadis itu sayang dan ikut memejamkan matanya kembali karena waktu masih menunjukkan pukul 2 malam.

TBC

Voment please?

Jangan jadi pembaca gelap ya, share juga cerita ini ke temen-temen kalian

Makasih ya udah mau baca ceritaku, sukses rl buat kalian, semangat terus-!!

NEXT GAK NI?

How About Me? [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now