Goresan Pena

119 25 5
                                    

Assalamualaikum kaa

Kamu pasti kedinginan ya di sana, di sana gelap ya? Maafkan aku yang tidak bisa berada di sana untuk menemuimu karena kita terpisahkan oleh jarak sebelum kamu benar-benar pergi, dan sekarang Jarak kita sangatlah jauh sekali, dan kini kamu lebih sulit untuk bisa aku jangkau. Alam kita sudah berbeda.

Terkadang hidup penuh dengan obrolan-obrolan fana. Ada kalanya kita bahagia dan ada kalanya juga kesedihan hadir tanpa diminta. Kamu tau? Kehilanganmu itu adalah hal yang paling menakutkan, meski aku tahu jika aku bukan siapa-siapa kamu lagi, tapi entah kenapa dadaku terasa sesak saat mendengar kabar dari temanmu jika ternyata kamu sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sepertinya semesta sedang mengajakku bercanda. Tapi sayang, candaannya tidak membuatku tertawa, melainkan tangisan kehilangan sosok sepertimu yang sudah lama tinggal.

Terkadang banyak orang yang bilang jika kita harus melupakan kesedihan dan mengingat saja saat kebahagiaan datang menghampirimu. Lantas, bagaimana bisa aku mengingat kebahagiaan yang jarang sekali hadir sedangkan yang terus menghampiriku adalah kesedihan?

Kamu tau? Sebenarnya aku tidak mau berpisah denganmu. Namun, If I think, mungkin, jika dengan tidak adanya kehadiranku dihidupmu, kamu akan bisa terbebas dari banyaknya kekangan yang aku berikan terhadapmu. Mulai dari aku yang terus melarangmu balapan, tawuran, atau hal lain semacam itu. Tapi ternyata aku salah, saat aku dan kamu benar-benar tak lagi bersama, lama kelamaan aku semakin tersiksa dengan adanya rasa sakit, dan saat itu aku sadar jika aku masih menyayangimu layaknya terhadap seorang kekasih. Namun, mau bagaimana lagi? Nasi sudah jadi bubur, kamu sudah benar-benar pergi dari dunia ini meninggalkan kenangan indah serta banyaknya luka yang kamu dapatkan entah itu luka dari faktor keluarga, sahabat, pacar, mantan²mu dan lain sebagainya. Bahkan, kini aku tidak bisa datang ke rumah barumu yang sekarang.

Aku tidak pandai merangkai kata. Namun, aku hanya bisa mencurahkan isi hatiku lewat kata-kata, meski aku tahu jika kamu tidak akan bisa membaca kata-kata yang kutulis dengan goresan pena yang banyak makna. So, aku masih menyayangimu. I miss you badly. I will never forget everything about you, including our memories.

From; Your princess

To; My prince

How About Me? [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now