TWENTY-TRHEE | HB'ME?

135 52 41
                                    

Fauzan berusaha menggapai lengan Vanessa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Fauzan berusaha menggapai lengan Vanessa. Namun, gadis itu terus saja menepis lengannya kasar.

"Hei, Ca. Dengerin gue dulu."

"Ojan diem deh, jangan ikutin Eca terus. Urus aja tu cewek, udah merong mulu dari tadi."

Fauzan membalikan badannya menatap Cindy yang berada tak jauh di belakangnya. Fauzan menghiraukan itu. Ia kembali menatap Vanessa dan mencekal pergelangan tangan Vanessa saat gadis itu hendak pergi.

"Ikut gue." Lelaki itu menarik Vanessa membawanya ke rooftop. Setibanya di sana, Vanessa menatap kosong ke depan seolah enggan menatap Fauzan.

"Gue di jodohin sama dia, Ca. Ayah jahat sama Ojan."

"Dia ngorbanin Ojan demi perusahaannya."

Vanessa terdiam. Ia tak menyangka jika Bagas akan setega itu. Ia kira Bagas adalah sosok ayah yang baik. Namun, ternyata ia salah.

"Tetep aja Ojan udah tunangan sama Cindy. Eca juga bukan siapa-siapanya Ojan. Ojan gak usah perduliin Eca lagi."

"Lo sahabat gue, Ca!"

Vanessa terkekeh miris. Iya, dirinya dan Fauzan selamanya hanya sebatas sahabat tidak lebih, juga tidak akan kurang. Maka dari itu ia harus belajar membuang rasa sukanya terhadap Fauzan dan merelakan Fauzan menikah dengan wanita lain demi perusahaan Bagas. Ia juga tahu jika Bagas mempertahankan perusahaan itu demi keluarganya sendiri. Jika perusahaan itu bangkrut, pasti rumah Bagas juga akan disita dan berakhir keluarganya pun akan ikut susah. Walaupun ayahnya Bagas itu pemilik yayasan di sekolah yang kini Vanessa dan Fauzan tempati, tapi Bagas tahu betul sikap ayahnya bagaimana. Sudah dapat dipastikan bahwa ayahnya itu sangat pelit, dan ayahnya tak akan perduli padanya serta keluarganya sekalipun ia jatuh miskin.

"Yaudah, cuma sahabat doang kan?Udah saatnya kehidupan lo bukan tentang gue lagi."

"Gue punya kehidupan sendiri, begitu juga dengan lo," ujarnya meski dadanya terasa sesak saat mengucapkan kalimat itu.

Fauzan menatap Vanessa dalam. "Gue mau nikahin lo, gue mau lo, Ca! Gue mau lo!"

"Gak akan ada yang bisa gantiin posisi lo dihati gue, sampai kapan pun gue gak bakal biarin mereka ngisi hati gue selain lo, Ca."

Deg

Vanessa tercengang mendengar hal itu. Ia kira dirinya saja yang memiliki perasaan terhadap Fauzan. Namun, ternyata lelaki itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Namun, ia sadar bahwa semuanya sudah terlambat. Ia tidak bisa membiarkan hidup Fauzan menderita hanya karena lelaki itu memilihnya. Ia lebih baik mengalah dari pada harus memaksakan keadaan.

Bulir matanya jatuh mengenai pipinya. "Ojan gak usah khawatir, kalo Ojan butuh sesuatu bisa cari Eca. Eca gak bakal kemana-mana."

Fauzan memalingkan wajahnya tak mau menatap Vanessa yang menangis. Rasanya begitu menyakitkan ketika melihat seseorang yang kita cintai menangis dihadapannya. Dulu ia benci ketika ada seseorang yang berani menyakiti gadis itu. Namun kini, ia sendiri yang menyakiti gadis itu. Sungguh ia membenci dirinya sendiri.

"Ca, jangan nangis."

"Air mata lo berharga, jangan nangis, Ca. Gue mohon," lirihnya dengan mengeraskan rahangnya menahan sesak di dada.

Vanessa menepis air matanya kasar. "Eca gak nangis. Ayo ke kantin, Eca laper." Gadis itu menyengir kuda seraya menarik pelan lengan Fauzan.

Fauzan hanya nampak pasrah melihat tangannya yang ditarik oleh gadis itu. Tanpa mereka sadari, di ambang pintu terdapat Cindy yang sedari tadi menyaksikan interaksi keduanya. Namun, saat mereka berbalik dengan cepat Cindy berlalu dari sana.

"Awas lo, Nes. Gue gak bakal biarin lo terus-terusan lengket sama Fauzan."

"Dia cuma milik gue," gumamnya seraya menyeringai.

TBC

Happy 1k viewers! Makasih ya buat kalian yang udah mau baca ceritaku, makasih juga buat partner feedback yang udah mau feedback-an sama saya, tanpa kalian saya tidak akan bisa merasakan hal sebahagia ini^^

Voment please?

Jangan jadi pembaca gelap ya, share juga cerita ini ke temen-temen kalian

Makasih ya udah mau baca ceritaku, sukses rl buat kalian, semangat terus-!!

NEXT GAK NI?

How About Me? [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now