3

294 46 15
                                    

Freya benci musim dingin. Namun lebih dari itu, dia benci penolakan.

"Manusia waras mana pun akan melakukan hal serupa," komentar Espen. "Percakapan normal dilakukan dengan penuh basa-basi santai, bukannya 'ayo selamatkan naga dengan cara mendamaikan mereka dengan manusia!'."

Freya mengempaskan sebatang ranting ke arah api unggun. "Kalau kau punya ide yang lebih bagus, maka beri tahu aku!"

"Espen ada benarnya," Jaromir menyeletuk. "Cecilia pasti terkejut."

Pria satu ini ... ingin rasanya Freya mencekiknya. "Kau mau ide yang cemerlang? Kalau begitu aku bisa membongkar sihir manipulasi di sekitar wajahmu dan kau bisa menghadapi adikmu, Jaromir," desis Freya. "Atau harus kupanggil nama aslimu, Connor Lockwood?"

Pria itu tidak menunjukkan perubahan ekspresi. Dia hanya terus diam menatap api. Di mata Freya saat ini, pria itu memiliki rambut pirang cepak dengan mata kelabu. Wajahnya terlihat lebih tirus, menonjolkan tulang pipinya.

Namun, ketika sihir manipulasi disibak dari wajah Jaromir, maka akan tampak rambut merahnya yang ikal, disertai mata hijau terangnya yang serupa dengan sang adik. Wajahnya agak tirus dan berbintik. Sosok tegas Jaromir berubah menjadi kelembutan ala pria bernama Connor.

"Aku akan diam saja kalau begitu," Jaromir memutuskan.

"Kenapa? Apa salahnya menghadapi adikmu?" tuntut Freya. "Kau memang ingin bertemu dengannya, bukan?"

"Ya, tapi tidak sekarang," desis Jaromir, mulai kesal. "Kau pikir kau bisa menghadapi adikmu setelah empat belas tahun terpisah secara paksa olehnya? Aku bahkan tidak tahu kalau kami punya adik laki-laki, atau fakta bahwa ayahku menikah lagi."

"Terserah kau saja. Intinya, kita butuh Cecilia," tegas Freya. "Kekuatan gadis itu membawa kita selangkah lebih dekat menuju keberhasilan. Ditambah, dia bisa menjadi jaminan agar raja Ellesvore mengizinkan kita bertindak."

Jaromir bergerak gelisah ketika mendengar kata "jaminan". Freya bukannya berniat jahat. Pada dasarnya mereka semua punya niat yang cukup mulia, tapi tetap membutuhkan dukungan dari sosok yang bisa dipercayai rakyat Ellesvore.

Satu-satunya yang ingin mereka lakukan hanyalah membantu para naga di negeri ini. Yang patut disayangkan adalah misi ini diberikan agar Freya dan adiknya bisa dipermalukan habis-habisan.

Kaumnya tahu betapa mustahilnya misi itu. Bagaimana bisa dia dan Espen melakukan misi perdamaian di tengah negeri yang membenci naga? Bahkan kehadiran Jaromir tidak akan banyak membantu. Freya mengizinkan pria ini ikut hanya karena dia menyimpan informasi berharga mengenai kekuatan adiknya.

"Kita harus bicara lagi padanya," Freya memutuskan. "Dan kalau Jaromir tidak mau mempermudah rencana ini, maka kita lakukan dengan caraku."

≿━━━━༺❀༻━━━━≾

Salju turun bagai hujan yang hening. Embusan angin kencang menggerakkan ranting-ranting pohon sycamore di luar kamar Cecilia. Dahannya yang panjang menyapu tembok rumah, mengetuk-ngetuk kaca jendela.

Cecilia menyelesaikan topi hangat dari jalinan wol cokelat tua dan langsung memasangkannya di kepala Dion. Sang adik sering berkunjung ke kamarnya sebelum tidur, sekadar untuk mengobrol. Cecilia tidak keberatan mendengar Dion bicara panjang lebar soal sejarah pertikaian politik sebelum Masa Penyatuan, atau mengenai kudeta Kerajaan Hangara pada masa pemerintahan Raja Ming Da Li, yang juga menjadi kegemaran Dion karena teori konspirasi seputar peristiwa tersebut.

Malam ini Dion mengoceh lagi tentang buku baru yang baru dia baca. Pada beberapa tahun terakhir, dia tertarik pada bisnis, berhubung nantinya dia akan menjadi pewaris dari perusahaan dagang keluarga Lockwood. Untuk anak berusia dua belas tahun, Dion memang kelewat pintar.

Daughter of Naterliva [#1]Where stories live. Discover now