40

112 30 4
                                    

Anak-anak mengeluarkan suara protes ketika Cecilia mengumumkan bahwa kelas dragenologi akan segera usai.

"Sudah hampir selesai?" tanya seorang murid. "Tapi, kami belum bertemu naga awan dan naga malam!"

"Naga awan tidak suka turun ke bawah lama-lama, sementara untuk naga malam, kalian tahu sendiri naga itu agak sulit dicari," Cecilia mencoba menjelaskan.

Suara erangan protes bercampur memelas kembali memenuhi kelas.

Cecilia segera menambahkan, "Tanggal 1 Oktober nanti akan ada ujian. Tolong ingat baik-baik. Hari ini, sebelum melanjutkan materi, aku ingin kalian menuliskan sesuatu di kertas ini."

Cecilia dan teman-temannya sudah menyiapkan kertas angket sederhana untuk diisi pada murid sehingga mereka bisa memberikan penilaian singkat terhadap pelajaran yang mereka dapatkan selama beberapa bulan belakangan serta cara pengajaran para guru.

"Isi sesuai pendapat kalian sendiri," kata Cecilia. "Jangan meniru jawaban teman."

"Tapi ini bukan ujian, miss, kenapa tidak boleh mengikuti jawaban teman?" protes seorang anak.

"Karena yang dibutuhkan adalah pendapat pribadi," jawab Alice. "Kalau jawabanmu sama dengan temanmu, lalu apa gunanya?"

Suasana kelas sedikit ribut ketika proses pengisian angket tersebut, semua orang sibuk membandingkan jawaban satu sama lain, membuat Cecilia memijat pelipisnya perlahan. Semoga saja anak-anak ini tidak menyalin jawaban teman mereka.

"Albert, apa kau sudah mengisinya?" Cecilia mendekati seorang anak. "Bagaimana dengan jawabanmu?"

"Oh, aku sangat suka diajari oleh Miss Cecil dan Mr. Espen," jawabnya. "Walau Mr. Espen terlihat galak di awal tapi dia tidak pernah marah saat kami tanyai. Dan Miss Cecil sangat baik dan hebat karena bisa membawa naga-naga itu kemari."

"Terima kasih," balas Cecilia, berharap dirinya tidak tersipu senang. "Jawabanmu akan sangat berguna."

Dia kembali ke depan kelas, memberi tahu bahwa waktu pengisian akan berakhir lima menit lagi. Semua mulai terburu-buru, kalang-kabut dalam menuliskan jawaban. Beberapa mengangkat tangan, meminta penjelasan dari Espen dan Cecilia mengenai bagian tertentu. Setelah semuanya terisi, angket dikumpulkan dan pengulangan materi pun dilaksanakan.

Cecilia kembali memeriksa lembaran angket pada menit-menit terakhir. Dilihat dari jawaban yang dituliskan, rata-rata anak menyukai cara Cecilia dan Espen mengajar. Mereka menulis seru, menyenangkan, asyik, tidak membosankan. Seorang anak menulis 'Miss Cecilia dan Mr. Espen cocok mengajar berdua' dengan tanda hati di sampingnya, membuat Cecilia terkekeh geli karena kepolosan dalam kata-katanya.

"Siapa sangka kau pandai mengajar," Cecilia berkata pada Espen ketika kelas hampir usai. Mereka sudah mulai beres-beres sementara para murid bersiap untuk kelas berikutnya. "Bila dipikir-pikir, kau juga tidak pernah marah, kecuali pada hari pertama."

Dengan tampang datar hariannya, pemuda itu membalas, "Marah-marah terus sama saja dengan gila."

"Ya, tapi kau tahu cara berhadapan dengan anak-anak. Untuk ukuran pemuda penggerutu yang suka mengomel, itu tidak biasa," ucap Cecilia, sambil menahan tawa. Dia memasukkan jawaban angket ke dalam keranjang yang dibawa dan berpamitan dengan para murid. Mereka semua balas melambai heboh.

Freya dan Connor belum keluar dari kelas sehingga Cecilia dan Espen pergi ke istal lebih dulu.

"Semisal kita berhasil mengembalikan dragenologi ke Ellesvore, apa kau akan tetap mengajar?" tanya Cecilia.

"Mungkin. Lagi pula, aku tidak banyak berguna di tempat asalku. Lebih banyak yang bisa kucapai di sini."

"Masa?"

Daughter of Naterliva [#1]Where stories live. Discover now