7. I Can't Handle This Feeling

1.1K 141 24
                                    

" Tapi kalau sama Chika rasanya beda. Setiap kali Chika nyentuh Ara.. Bukan cuma tubuh Ara yang kerasa gemetar. Tapi jantung Ara rasanya juga kayak mau meledak ditempat. "








*
*
*
*
*










" Papah, Bobby min- "

Mulut Bobby terbungkam nampak terkejut ketika baru saja masuk ke dalam ruangan kerja Nicho, tapi matanya malah menemukan sosok Aya juga berada disana.

" Tante Aya? Ngapain disini? " Tanya Bobby mengangkat kedua alisnya menatap bingung Mamih dari Shani & Chika.

Nicholast Chaesar dan Melissa Ayati pun terlihat sama terkejutnya sama dengan Bobby. Hanya saja Aya jauh lebih pintar untuk mengatur ekspresi diwajahnya dengan baik. Tidak seperti Nicho, Papah Bobby yang sekarang malah berkeringat dingin menampakkan kepanikannya lewat getaran pada kedua kakinya.

" Tante mau cari kamu, Bobby. " Jawab Aya tenang seraya melempar senyuman manisnya memandang ke arah Bobby.

Bobby melirik Nicho sesaat sebelum akhirnya ia memutar pandangannya pada Aya, " Oh ya? Ada keperluan apa yang membuat Tante Aya mau ngeluangin waktu buat repot-repot cari Bobby ke kantor? Apalagi sampai ke ruangan Papah. " Tanya Bobby, raut wajah dan tatapan matanya menimbulkan banyak pertanyaan ganjal.

Aya menembuskan napasnya kasar. " Tante cuma mau tanya, apa kamu udah nemuin Chika? "

Pertanyaan Aya membuat Bobby seketika berdecak sinis. Memangnya sejak kapan perempuan ular itu peduli dengan Chika? Pikiran Bobby bahkan tak sanggup untuk mempercayainya.

Nicho mengerutkan keningnya gusar, " Loh? Chika hilang? " Tanyanya menatap Aya dan Bobby bergantian.

" Dia kabur dari rumah, Nich. " Aya hanya memijat dahinya cukup merasa lelah karena menghadapi tingkah laku Chika yang semakin hari nyatanya semakin diluar kendali.

" Lebih tepatnya.. Tante Aya yang membiarkan Chika pergi. " Seru Bobby menimpali jawaban Aya.

Aya mengalihkan wajahnya, " Sudah berapa kali saya bilang kalau saya itu nggak tau Chika keluar dari rumah. " Tuturnya sedikit kesal karena Bobby terus menyalahkannya atas larinya Chika dari rumahnya.

" Gak mungkin Tante Ay- "

" Sudah hentikan! Tolong jangan buat keributan dikantor saya. " Lerai Nicho lalu beranjak duduk dikursinya. 

" Bobby! Kamu yang sopan bicara sama yang lebih tua! " Nicho menatap putra sulungnya serius, " Dan kamu juga Aya! Coba lah peduli sedikit sama Putrimu sendiri! Jangan kerjanya cuma selalu menyusahkan Bobby. " Keluhnya, kali ini ia menatap kesal Aya.

Keluarga Bobby dan Keluarga Shani memang bisa dikatakan cukup dekat, hal itu pula yang menjadi alasan mengapa mereka tak kelihatan canggung bila bertemu atau pada saat berbincang. Belum lagi, selama ini Bobby dan Keluarganya juga sudah banyak sekali membantu financial keuangan Keluarga Shani.

Yang membuat Aya dan Shani pun jadi merasa segan dan menghormati keberadaan Bobby serta orangtuanya. Pasalnya kebaikan hati mereka sampai perlu membiayai Shani kuliah dan sempat juga membiayai Chika sekolah.

" Apa Shani tau? " Nicho melemparkan pertanyaan itu pada Aya.

Aya menggelengkan kepalanya, " Dia juga belum pulang. "

" Kalian berdua memang samanya. " Komentar Nicho seraya memijat dahinya.

Bobby berjalan melangkah mendekat pada Aya, tatapannya lebih menajam dari biasanya. Pikirannya buyar, mengingat semua perkataan Ara yang terputar secara berulang-ulang didalam kepalanya seperti kaset rusak.

Kisah Untuk Zahra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang