Rencana

18.6K 544 10
                                    

Gais support aku dengan vote dan comment ya, cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Gais support aku dengan vote dan comment ya, cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~🖤~

Tuhan, bunuh diri itu sakit
Tapi dilecehkan juga sakit
Mana yang lebih baik ?
Keduanya sama-sama buruk

Keesokkan harinya

Setelah pulang dari kampus, Ganta dan sahabat-sahabatnya kumpul di basecamp. Basecamp tersebut merupakan sebuah apartemen yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus. Tempat itu dibeli sendiri oleh Ganta, maka tak heran semua sahabat-sahabatnya itu begitu patuh kepada Ganta. Bukannya mereka tidak punya uang, harga dari apartemen itu sangat mahal, karena fasilitasnya yang mewah dan juga lengkap. Tak heran, beberapa orang yang tinggal disana menjabat sebagai CEO dan Politikus, ada juga selebritis terkenal.


Lelaki itu bersikap seperti biasa, seolah-olah tidak terjadi hal apapun. Mereka berbincang sambil sesekali tertawa.

"Nica, gue mau cemilan yang itu!" Tunjuk Dipta kepada keresek berwarna kuning. Kebetulan Veronica sedang duduk tepat di hadapan beberapa keresek.

"Lo mau yang rasa apa ?" Balas Nica sambil memilih-milih makanan ringan. Terlalu banyak makanan sehingga membuat gadis itu kebingungan. Sekali berkumpul mereka bisa menghabiskan jutaan rupiah. Anggota mereka cukup banyak, sehingga jumlah makanan yang dibutuhkan juga harus sepadan.

"Terserah deh, yang penting enak."

Karena jaraknya lumayan jauh. Akhirnya Nica melemparkan cemilan di tangannya.

"Nih tangkap!"

"Hap.."

"Thank you!"

"Gimana rasanya Gan ?" Tanya Rafael dengan alis yang bergerak.

Ganta langsung terdiam. menyadari maksud dari pertanyaan sahabatnya. Ia juga baru pertama kali melakukan hal sejauh itu. Ia tak menyangka, ternyata rasanya seperti ....

Sulit untuk dideskripsikan. Ada sedikit rasa bersalah di hatinya, ada sedikit rasa senang ketika ia yang pertama kalinya melakukan itu kepada Nara. Awalnya ia berniat melepaskan Nara setelah melakukan semua kejahatan itu, tapi amarahnya selalu mendadak naik saat melihat tatapan Nara. Ia begitu membenci Nara. Wanita pengganggu itu. Ia ingin membuat Nara lebih menderita.

"Not bad," balas Ganta acuh.

"Not bad ? Berarti enak dong," ucap Dipta sambil cengengesan. Tingkat mesum lelaki itu memang di atas rata-rata. Kalau saja ada mata kuliah yang membahas tentang sex, mungkin lelaki itu mendapatkan nilai A +.

You Are My Antidote (FINISH)Where stories live. Discover now