Home Town

6.7K 246 22
                                    

Yuu langsung aja cuss

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuu langsung aja cuss...

Saat ini Nara sedang termenung di rooftop. Tempat ini memang selalu menjadi tempat favoritnya. Setelah pengumuman nilai UAS Nara langsung pergi ke atas, sementara Puput dan Dimas mereka langsung pulang ke kostan untuk beres-beres. Dimas berniat ikut pulang kampung bersama Puput ke Surabaya, itung-itung bisa bersilaturahmi kepada calon mertuanya.

Entah kenapa setelah menikah dengan Ganta, Nara merasa jauh dari sahabat karibnya, Indah dan Renata. Mereka hanya sering bertukar pesan di grup chat, ditambah mereka juga beda kelas dan beda departemen. Hal itu semakin membuat mereka jauh. Apalagi tugas semester enam selalu banyak. Sesekali mereka bertemu, tapi tak lama.

Nara mencebikkan bibirnya saat ponsel Boba miliknya terus berdering. Untuk hari ini ia tidak ingin mendengar omelan Ganta.

"Gue dah tau, pasti lo disini." Ucap seseorang di depan pintu.

Nara pun menoleh, sedetik kemudian wanita itu tersenyum. Ia berdiri dari duduknya, berjalan ke arah Renata dan Indah.

"Kangen banget..." Ucap Nara sambil memejamkan mata ia memeluk kedua sahabatnya.

"Udah lama ya kita nggak main." Ucap Renata.

"I miss you too beb." Ujar Indah sambil memeluk Nara. Mirip seperti seorang adek kakak yang baru saja bertemu setelah sekian lama.

"Itu karena sepupu lo yang selalu nggak ngebolehin Nara main sama kita." Ucap Indah.

"Kalian bawa apa ?" Tanya Nara dengan mata berbinar-binar.

Renata langsung tersenyum, Nara selalu antusias dengan apa yang dibawanya.

"Makan dulu deh, abis ini kita sisi cutime, curhat time."

Mereka pun segera berjalan ke salah satu bangku yang miring seperti gazebo, tapi terletak di roop top. Perlahan Renata mengeluarkan minuman-minuman yang baru saja dibelinya itu dengan hati-hati.

Baru saja tangan Nara mengambil makanannya, "Eits jangan yang itu, itu pedes." Segera Renata memberikan makanan yang dipesan khusus untuk Nara.

"Makasihh.." karena kebetulan saat ini Nara sedang lapar, iapun segera menyantap makanannya.

Renata hanya fokus dengan kameranya, karena ia sudah makan. Gadis itu hanya memesan minuman. Jari-jari lentiknya sibuk mengatur kamera, sengaja ia bawa untuk mengabadikan moment mereka, agar suatu saat ia bisa menontonnya.

"Guys, mau nggak temenin aku ke kampung, udah lama nggak ketemu mama. Aku kangen." Ucap Nara setelah makanannya habis.

"Emhh bukannya dia jahat sama lo ya ?" Tanya Renata, mulut gadis itu emang kurang bisa dikontrol.

"Ya meskipun gitu juga aku tetep sayang sama dia." Balas Nara dengan murung. Memang mama selalu bersikap sinis kepadanya. Bahkan sejak ia masih kecil. Tapi Nara tak dapat memungkiri kalau dirinya merasa nyaman ketika memeluk wanita itu, meskipun itu harus diawali dengan penolakan.

You Are My Antidote (FINISH)Where stories live. Discover now