Worst Love

6.1K 225 5
                                    

Yuu langsung aja cuss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuu langsung aja cuss...

"Sa, mending kamu telpon ambulan aja, kita tidak bisa mengangkat tubuh Ganta sembarang, kalau Ganta kenapa-napa, Rayyan gaakan maafin papi." Saran Adrian sambil memegang pundak putranya.

Sejenak Angkasa terdiam. Ada benarnya juga. Segera ia meraih ponselnya, menelpon rumah sakit untuk segera mengirimkan ambulan ke rumahnya.

Sementara Arletta, wanita itu masuk kerumahnya, untuk mengambil tas, dan keperluan Nara.

Adrian pun kini coba menghidupkan ponselnya. Ia akan mencoba menghubung Rayyan.

"Tuuuttt..."

"Ada apa Adrian ? Aku sedang meeting..."

"Ganta, dia----"

****
Hari ini di kediaman Rayyan, para pelayan sibuk membuat makanan. Ini semua karena perintah nyonya besar, Ibu Putri Ayu Paramitha. Setelah mendapat kabar dari pekerja disana mengenai kondisi Ganta yang semakin kurus, ia langsung berniat mengunjungi Ganta. Sengaja ia berangkat sore, karena anaknya itu masih harus kuliah. Tidak hanya kuliah, Ganta juga membantu ayahnya di kantor. Mengenai Nara, ia sudah menerima apapun keputusan dari menantunya itu. Ini semua memang salah keluarganya. Namun Ganta masih enggan menandatangani surat itu karena Nara masih hamil. Ia tahu kalau wanita yang sedang hamil  tidak boleh ditalak dan diceraikan.

"Semuanya sudah siap ?" Tanya Putri sambil memakai tasnya di lengan kanan.

"Sudah nyonya ..."

"Semuanya sudah disusun rapi kan di dalam ? Ganta paling tidak suka kalau makanannya berantakan." Ucapnya lagi. Jika ditanya siapa yang paling tahu tentang Ganta, wanita itu juaranya. Ia sangat tahu apapun mengenai putra semata wayangnya itu.

Mereka langsung mengangguk.

"Sudah nyonya, semua makanan sudah tersusun rapi, ada udang asam manis, rendang, salad buah, acar, sate, dan terakhir ayam kecap. Nasinya juga sudah kami buatkan." Ucap bi Nani.

"Tapi ngomong-ngomong, apa semua makanan itu bakal muat di perutnya den Ganta nyonya ?" Tanya wanita itu dengan polosnya.

"Saya juga gatau, pokoknya saya lagi pengen masakin Ganta. Terserah anak itu mau pilih yang mana."

"Oh begitu toh..." Balasnya.

"Jika tuan pulang, tolong sampaikan kalau saya sedang di rumah Ganta."

"Baik nyonya."

Setelah mengucapkan hal itu, Putri meraih makanan yang dibungkus kain itu, lalu berjalan ke luar rumah.
Hari ini ia akan membawa mobil Audi nya sendiri.

***

Wanita itu mulai menuruni tangga, ia memakai wedges yang tidak terlalu tinggi, mengingat umurnya yang sudah cukup tua. Sore ini cuaca begitu serah. Langit berwarna orange itu sangat terang.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang