Korea (18 +)

11.1K 278 31
                                    

Mengandung unsur kekerasan. Aku harap kalian bisa lebih bijak membacanya. Adegan tidak untuk ditiru!!

 Adegan tidak untuk ditiru!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuu langsung aja cuss...

"Ga Ganta ?" Nara langsung berbalik. Suara yang begitu familiar di telinganya. Terdengar dingin dan menusuk. Dari nada suaranya Nara sudah tau kalau saat ini Ganta benar-benar murka. Matanya perlahan mengeluarkan cairan bening. Ia menunduk saat Ganta menatapnya begitu sinis.

Rasa takut semakin terasa ketika tangan Ganta mulai mengangkat dagunya. Matanya melirik ke samping, berusaha agar tidak bertatapan dengan manusia garang di hadapannya.

Jari telunjuk lelaki itu mengusap air mata yang terus mengalir melewati pipi mulus istrinya.

Apa Ganta tidak merasa kalau saat ini istrinya sedang takut ? Nara mencoba menahan isak nya agar tidak di dengar orang-orang.

"Lo mau kabur ke mana hah ?!"

Nara kembali menunduk, namun Ganta dengan gerakan cepat mengangkat dagu istrinya, sedikit kasar hingga kepala wanita itu menengadah ke atas.

"Jawab!!"

"Kenapa sekarang lo mendadak bisu gini Nara ?!!"

"Ngomong !! Gunain mulut kecil lo!"

Nara mencoba melepaskan dagunya dari cengkraman Ganta. "Sakit Ganta..."

"Lo mau ke Korea kan ? Biar gue yang anter..." Ucap lelaki itu sambil tertawa.

"Ta tapii aku, mau sendiri." Tolaknya.

Ekspresi lelaki itu langsung berubah saat mendengar penolakan Nara.

"Kemana pun lo pergi, gue bakal bisa dapetin lo lagi. Lo itu cuma milik gue Nara. SELAMANYA!" Ujar Ganta, sedetik kemudian ia menarik lengan istrinya.

*

*

*

Jarak Indonesia dan Korea tidaklah dekat. Butuh beberapa jam untuk sampai di negeri ginseng itu. Berjam-jam Nara harus melawan rasa takutnya karena duduk bersebelahan dengan Ganta. Tangan lelaki itu terus menggenggam tangannya. Bahkan saat ia ingin ke toilet saja, Ganta ikut. Sikap Ganta benar-benar keterlaluan.

Hancur sudah rencana yang sudah ia susun bersama Indah, Renata, Dimas, dan Puput. Kenapa Ganta bisa dengan mudah menemukannya ? Nara tahu lelaki itu bukan orang biasa, tapi ia tidak menyangka kalau pengaruh lelaki itu begitu besar. Apa Renata membocorkan rahasianya ? Pikiran-pikiran negatif terus berkecamuk di otaknya. Pasti papanya Renata yang mengancam gadis itu, Ganta adalah keponakan kesayangannya Om Reynald. Seketika ia menyesal telah memberi tahu rencananya kepada Renata. Ia lupa kalau gadis itu berada di bawah kekuasaan Ganta.

Pesawat sudah mendarat di Bandara Incheon. Mereka tidak hanya berdua. Para pengawal ikut, hal itu untuk mengantisipasi jika Nara kabur lagi. Lelaki itu sudah memberitahukan kepergian dirinya kepada Papa Rayyan dan mama Putri.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang