Missing you

10.4K 322 9
                                    

Yuu langsung aja cuss...

"Pak udah sampe sini aja!" Ucap Nara sambil mencoba melihat ke samping kirinya. Ia memilih berhenti di halte dekat kampus. Baru sehari saja ia mengendarai Vespa, orang-orang di kampus langsung mencibirnya. Ingin sekali ia berteriak kalau motor itu pemberian Ganta, bukan hasil dari menjual tubuhnya.

"Tapi nyonya..." Balas Maman ragu, lelaki paruh baya itu mulai memarkirkan mobil ke samping jalan.

"Gapapa Pak, Ganta ga akan tau." Balas Nara sambil membereskan tasnya. Karena kejar-kejaran tadi, waktunya tersita, walhasil Nara harus sedikit berlari karena sebentar lagi ada kelas.

"Hati-hati non." Teriak Maman sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil.

*

*

*

Ganta dan Angel sudah tiba di hotel. Jarak bandara dan hotel tidak terlalu jauh. Saat ini Ganta sedang berdiri di depan meja resepsionis untuk memesan kamar hotel. Lelaki itu menyerahkan kartu identitas miliknya dan milik Angel. Sementara Angel menjaga koper.

"Good afternoon, Sir. Welcome to Watson Hotel." Sapa si resepsionisnya.

"Hi, good afternoon. I’d like to book two rooms for today. Do you have any vacancies?" Tanya Ganta. Resepsionis itu masih menatap ke arah Ganta dengan tatapan terpesonanya. Hal itu tak luput dari penglihatan Angel. Membuatnya menggeram marah.

"Let me check it for you. Please wait a moment."  

"Okay."

"Yes sir, there are several rooms available for that day. How long will you be staying?"

"I will be staying for one week."

"And how many people is the reservation for?

"There will only be two of us. What’s the rate for the room?"

"Five hundred dollars per night, sir."

"That’s the price of a room with a view of the ocean, and with twin beds. Would you like another type of room? We still have one on the lower floor, the rate is 300 hundred dollars.

"No, I’ll take that."

"Yes, sir. Could you please fill in this form? And may I have your credit card please?"

"Sure. Here it is."

*

*

*

"Baik, untuk kuliah hari ini ada yang ingin ditanyakan ?" Tanya lelaki setengah baya dengan kaca mata melorotnya. Meskipun sudah tua, tapi semangat untuk mengajarnya harus diacungi jempol. Jika ada yang tidak mengerti dengan penjelasannya, dengan sabar ia akan menjelaskan ulang. Pak Gatot adalah dosen kesayangan mahasiswa kelas 3B Teknik Pangan.

"Cukup Pak, dapat dimengerti." Balas Gilang, sebagai ketua kelas lelaki itu selalu aktif menjawab.

"Nara tolong buatkan BAP untuk hari ini."

"Baik Pak." Nara pun segera mengambil ponselnya, bersiap untuk mengambil gambar.

"Sudah Pak."

"Baik terima kasih."  Setelah membereskan laptop, lelaki itu berjalan keluar kelas.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang