Bakti sosial

10.1K 359 18
                                    

Yuu langsung aja cuss

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Yuu langsung aja cuss...

Sudah hampir dua hari Nara pulang ke rumah. Sejak ia membohongi para pelayan dan bodyguard, gerak-gerik Nara tak pernah lepas dari pengawasan mereka. Untuk izin ke kampus saja susah, mereka selalu menatap Nara dengan curiga.

hari ini adalah hari puncak program kerja di departemennya. Mereka sengaja memilih hari Sabtu karena kebetulan hari ini hari libur. Bukan tanpa pertimbangan, karena pada hari libur mahasiswa memiliki waktu luang. Mereka ingin bakti sosial dilaksanakan lebih lama.

Nara masih berkaca, ia tidak akan merias wajahnya terlalu menor, mengingat akan ada anak-anak dan ibu panti, rasanya kurang etis jika ia berdandan seperti ingin ke pesta. Ia memakai jeans overall pemberian ibu mertuanya. Semua yang dipakainya saat ini adalah pemberian ibu Putri. Sejak menikah dengan Ganta, mama kandungnya sama sekali tidak pernah menanyakan keadaan Nara. Tak ada pesan selamat ataupun apa. Seharusnya Nara tidak perlu merasa kecewa, karena sejak dulu mama tidak pernah peduli padanya.

Ia pun berjalan keluar kamar. Saat melewati dapur, Ganta sudah ada di meja makan. Lelaki itu sedang menikmati teh. Terlanjur melihat suaminya, Nara pun berbalik. Tak sopan jika ia mengabaikan keberadaan Ganta, padahal rumah ini milik lelaki itu.

"Hari ini aku mau ke panti."

"Buat acara himpunan."

Masih tak ada tanggapan dari Ganta. Nara seperti bicara dengan patung. Seperti orang gila saja.

"Motor aku kan lagi ..." Ucapan Nara terhenti saat Ganta menatap ke arahnya. Padahal sudah lama, tapi rasanya begitu gugup saat Ganta menatapnya.

"Ehmm motor pemberian dari KAMU masih di bengkel, boleh nggak aku minta dianterin." Ucap Nara penuh harap. Meskipun kemungkinan besar Ganta akan menolak, tak ada salahnya kan ia mencoba ? Sebenarnya motor miliknya ada di garasi, tapi Nara lupa mencuci kuda besi itu.

Ganta masih menimbang-nimbang. Ia tidak langsung setuju. Ia tidak ingin Nara menjadi terlalu berani kepadanya.

"Yaudah deh kalau gamau, aku order ojol aja." Ucap Nara sedikit kecewa. Karena sudah hampir telat, ia melewatkan sarapannya, toh nanti juga bakal dikasih.

Setelah meminum jus stroberinya, ia kembali kepada Ganta. Meraih tangan lelaki itu dan menciumnya.

Ganta masih diam di tempatnya. Memejamkan mata untuk sekejap menghirup aroma rambut istrinya. Kemudian ia berjalan mengikuti langkah istrinya.

Saat di depan rumah, beberapa pelayan yang sedang menyapu langsung menundukkan kepala. Mungkin menanyakan pendapat pelayannya bukan ide yang buruk. Ia perlu pendapat mereka dengan model rambutnya yang baru.

"Komala, gimana ? Riasan aku terlalu menor nggak ?"

"Aduhhh sama sekali engga nyonya, cantiknya natural banget."

"Bener nyonya, lucu kayak idol Korea."

"Rambut, rambut aku gimana ?"

"Omong-omong rambut baru nyonya ?"

You Are My Antidote (FINISH)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin