Gara-gara Film Horror

7K 251 8
                                    

Yuu langsung aja cuss

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuu langsung aja cuss...

"BRAK!!!" Dengan sekuat tenaga Ganta menutup pintu rumahnya. Pagi indahnya bersama Nara bisa-bisa hancur. Padahal hari ini ia ingin seharian bersama Nara, tanpa gangguan siapapun termasuk segerombol makhluk jadi-jadian yang baru saja mengetuk pintunya. Apa mereka tidak punya kesibukkan lain ? Memang sih untuk materi ia tidak akan mempermasalahkannya, tapi ia butuh waktu berdua bersama Nara.

"Ganta!! Gantaa!! Buka woyy!!" Teriak mereka.

"Sombong amat lo, temennya dateng bukannya disambut!!" Teriak Dipta, tangan lelaki itu kembali menggedor-gedor pintu.

"Arghh berisik tau nggak ? Gue nggak lagi nerima tamu ya! Pulang deh lo lo pada, kek gaada kerjaan aja!" Cibir Ganta. 

"Lo bener-bener ya, nggak tau terima kasih. Kita udah bantuin lo, apa perlu gue spill biar si Nara tau?" Balas Dirga.

Sekarang Dirga tidak akan mencoba merebut Nara dari Ganta. Ganta memang salah, tapi ini semua tidak akan terjadi kalau dirinya berani mengungkapkan perasaan. Yang ia inginkan saat ini hanya kebahagiaan Nara. Cinta itu bukan hanya tentang memiliki, tapi juga mengikhlaskan. Dan mungkin sekarang waktunya ia merelakan Nara, meskipun berat ia harus melakukannya. Kalau tidak, hatinya akan semakin sakit. Ganta juga tidak akan pernah melepaskan Nara, ia sangat tahu tabiat sahabatnya itu.

Tak lama kemudian pintu berwarna hitam itu terbuka, menampilkan sesosok lelaki dengan kaos dan celana pendek, dari raut wajahnya terlihat begitu kesal.

"Ngapain ? Gue bosen ketemu lo terus najis!" Cibirnya.

Wajah Ganta sangat songong, ingin sekali Angkasa menghadiahi wajah lelaki itu dengan sandalnya.

"Wahh ni anak bener-bener yee, by the way jangan geer, kita kesini mau ketemu sama Nara, bukan elo." Tunjuk Samuel sambil berlagak seperti banci.

Memang benar, tujuan mereka kesini untuk bertemu dengan Nara. Mereka berjalan ke dalam rumah sambil melewati Ganta. Setelah menutup pintu, lelaki itu membuntuti teman-temannya dari belakang.

Nara masih duduk di meja makan, memakan buah yang sudah dikupas suaminya. Ia seperti anak kecil yang selalu menurut jika ibunya menyuruh memakan buah-buahan.

"Naraa..." Sapa Agatha. Gadis itu duduk tepat di samping Nara. Tak lama kemudian, Nica, Liora ikut bergabung.

"Gue bawa makanan nih, pasti lo lagi suka nyemil." Ungkap Nica. Gadis itu meletakkan dua tas besar berisi makanan. Tentu sebelum membeli makanan itu, Nica sudah mencari tahu komposisinya, bisa-bisa ia dimarahi Ganta kalau memberikan istrinya makanan tak bergizi.

"Nggak usah repot-repot Nica." Balas Nara sambil tersenyum. Sekarang piring itu sudah tandas. Saat Nara akan mengambilnya, tiba-tiba Liora langsung mengambil piring itu.

"Biar sama gue."

"Ehh gausah Li..."

"Nggak apa-apa kok, lo juga suka bantu beresin kalau kita main kesini." Balas gadis itu sambil tersenyum.

You Are My Antidote (FINISH)Where stories live. Discover now