Just a Dream

6.4K 245 17
                                    

Sebelum itu, bisa putar dulu backsoundnya, biar makin jleb

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Sebelum itu, bisa putar dulu backsoundnya, biar makin jleb...

Yuu langsung aja cuss...

Sudah lima hari semenjak dari rumah sakit. Selama itu pula sikap Ganta berubah. Bahkan lelaki itu kembali menyuruh Nara tidur di bawah. Hanya beberapa hari saja ia tidur di ranjang besar milik suaminya. Ganta berbohong dengan ucapan yang akan merawat Nara di kamarnya.  Nara sama sekali tidak tahu salahnya apa. Sikap Ganta membuatnya benar-benar bingung. Bahkan ia memindahkan sendiri barang-barangnya, seperti text book tebal, skincare, dan baju-bajunya.

Sepertinya kemarin ia hanya mimpi. Ungkapan cinta itu sebenarnya tidak ada. Apa telinganya bermasalah ? Ia duduk tepat di depan cermin. Menyisir rambutnya. Perlahan senyuman muncul, lebih tepatnya senyum kecut. Seperti inilah kenyataan. Akhir-akhir ini ia seperti pengidap skizofrenia, tidak bisa membedakan mana yang asli, mana yang khayalan.

Ia menepuk-nepuk pipinya, "Sadar Naraa. Bangunn..."

Setelah selesai merias wajah dan menata rambutnya, tiba-tiba terdengar gedoran di pintu.

"Non, sarapan dulu." Ucap Bi Arum.

Segera wanita itu beranjak dari kursinya. Akhir-akhir ini Nara tidak ikut membereskan rumah, ia sibuk,  karena akhir-akhir ini ia mempersiapkan ujian akhir semester.  Ganta pun sudah tidak menyuruhnya lagi.

"Iyaa bi, sebentar lagi."  Balasnya pelan.

Sudah ada Ganta yang terduduk di meja makan. Lelaki itu makan dengan tenang. Sekilas matanya melirik ke arah Nara, tapi beberapa detik kemudian, lelaki itu memalingkan kembali wajahnya.

Awalnya Nara hampir saja tersenyum saat Ganta menatapnya, tapi bibirnya langsung tertahan saat Ganta langsung memalingkan wajah. Sepertinya makanan lebih menarik dibandingkan dirinya.

Ia hanya menyendokkan nasinya sedikit. Pagi ini ia kurang berselera. Kalau tidak terpaksa karena penyakit magh nya, mungkin ia akan pergi terlebih dahulu.

Setelah selesai makan, ia pun berdiri menuju dapur. Menyiapkan bekal untuknya. Hari ini adalah ujian pertamanya. Meskipun saat ini hubungannya dengan Ganta sedang tak baik-baik saja, ia tetap membuatkan laki-laki itu bekal.

"Gantaa ini bekalnya." Ucap Nara, laki-laki itu meliriknya sekilas, lalu memasukkan kotak berwarna biru itu ke dalam backpack nya.

*

*

*

Kini Nara sudah sampai di parkiran, perlahan ia turun dari motornya. Cuaca hari ini cukup mendung, Bakan sedikit gerimis. Segera ia membawa tas makannya dan berjalan menuju gedung.

Saat akan berbalik, tiba-tiba dari arah berlawanan, kendaraan motor melaju kencang ke arahnya. Nara yang terlihat kaget, malah berdiri di tempatnya, sehingga hanya selang beberapa detik tabrakan terjadi begitu saja.

You Are My Antidote (FINISH)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum