Wedding Dress

11K 386 6
                                    

~🖤~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~🖤~

Yuu langsung aja cuss...

Ganta duduk disamping supir, sementara Nara dan Ibu Putri di jok belakang. Sejak tadi sama sekali tidak ada percakapan diantara mereka. Ibu Putri terlihat sedang asyik dengan ponselnya. Bukan tanpa tujuan, wanita itu membalas pesan dari kolega bisnisnya. Ia adalah wanita super sibuk, tidak seperti kebanyakan istri pengusaha kaya raya yang tinggal duduk manis, ia adalah seorang wanita pekerja keras.

Mata Nara menatap ke samping memperhatikan jalan. Ia bingung untuk memulai pembicaraan. Bukannya ia tidak ingin mengakrabkan diri, tapi Nara takut obrolannya berbeda dengan calon mertuanya itu. Sebenarnya yang lebih ia takutkan adalah ketika ada perkataan yang salah dari bibirnya. Ibu Putri sudah baik dan mau menerimanya, ia tidak ingin wanita di sampingnya ini berubah pikiran.

Sejak tadi Ganta terus melirik ke arah spion. Entah kenapa sejak Nara berganti pakaian, ia tidak melepaskan pandangannya dari wanita itu. Mungkin karena hari ini Nara sedikit cantik. Ya, Ganta tak bisa memungkiri bahwa Nara begitu cocok dengan gaun pilihan mamanya. Dalam hal fashion, selera mamanya itu tidak pernah gagal. Matanya sibuk menatap objek di belakang yang sedang menggigit bibir.

Arghh sial, tiba-tiba Ganta merasa marah, dan lelaki itu tidak tahu apa penyebabnya.

"Nara cantik ya Pak Maman ?" Tanya Ibu Putri dengan suara yang sedikit lebih keras, berharap seseorang mendengar sindirannya.

Nara yang awalnya menunduk, langsung memalingkan wajahnya ke arah ibu Putri. Tidak mengerti dengan maksud ibu Putri menanyakan hal itu kepada supirnya.

"Eh iya nyonya, nona memang cantik."

"Iya dong, dia kan calon mantu saya." Ucap wanita itu sambil memeluk Nara dengan tangan kanannya.

*

*


*

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka tiba di depan gedung megah. Belasan manekin yang mengenakan gaun pernikahan dengan berbagai warna terpampang di depan kaca. Pasti harga gaun itu sangat mahal, orang yang membelinya bukanlah orang sembarangan. Mobil yang terparkir di depan gedung itu juga bukanlah mobil biasa, rata-rata mobil mewah. Nara masih terpaku di dalam mobil. Ia tak menyangka akan mengenakan gaun-gaun itu di hari pernikahannya. Matanya menerawang, membayangkan ia memakai gaun itu di pelaminan.

Tiba-tiba seseorang masuk, "Lo lagi ngapain si Nara, cepet." Ucap Ganta sedikit keras. Tangan lelaki itu meraih lengan Nara sedikit kasar. Hancur sudah khayalan wanita itu. Nara menatap jengkel ke arah Ganta. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena Nara terlalu takut.

You Are My Antidote (FINISH)Where stories live. Discover now