Yuu langsung aja cuss...
Meeting dengan kolega bisnis papanya selesai siang hari, karena tak ada pekerjaan lain, Ganta memilih langsung pulang. Ia akan mampir dulu di salah satu toko kue kering, karena Nara sangat menginginkan makanan itu. Sejak tadi dirinya tak pernah berhenti tersenyum. Ganta yang biasanya menampilkan ekspresi dingin, kini berubah.
Tangannya sudah menjinjing tas berisi toples kue kering sebanyak lima.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Segera ia meraih benda pipih itu di dalam saku jasnya.
"Tuan, keadaan rumah kacau, Den Angkasa mengamuk, ia berusaha membawa nyonya Nara pergi."
Mendengar hal itu, entah kenapa emosinya tiba-tiba naik. Ada apa lelaki itu ke rumahnya ? Apa Angkasa lupa kalau dirinya paling benci jika ada yang mendekati miliknya ? Ia sangat marah.
*
*
*
"Jangan sentuh istri gue!" Ucap Ganta di depan pintu. Matanya mulai memerah saat melihat tangan Angkasa memegang lengan istrinya begitu erat.
Melihat Ganta, Angkasa langsung berjalan ke arah lelaki itu. Aura kemarahan begitu terpancar.
"Bughh..."
"Harusnya lo, jauhi adik gue keparat. Ceraikan adik gue. Lo ga pantes sama dia brengsek!"
"Lo itu bajingan Ganta!!"
"Adek ?" Balas Ganta bingung.
"Angkasa dan Axylaa, kembar. Gue saudara dari cewek yang udah lo rusak masa depannya. Mulai sekarang gue bakal bawa dia pergi dari lo Ganta. Gue gaakan biarin lo nyakitin dia lagi! Gue akan bawa dia jauh dari lo, selamanya!" Balas Angkasa dengan tangan kanan membawa koper besar, dan tangan kiri yang menggenggam tangan Nara.
Entah kenapa Nara merasa ucapan Angkasa benar. Ia merasa terikat dengan lelaki itu. Seperti ada hubungan batin di antara keduanya. Dulu ia sempat mengkhayal memiliki sesosok kakak. Saudara laki-laki yang dapat melindunginya dari gangguan orang-orang jahat. Sejak kecil, di sekolahnya, ia sering mendapatkan perlakuan buruk. Ia hanya bisa menangis, tak ada satu pun malaikat penolong.
Ia menatap Ganta sekilas, mencoba mencari tahu lewat tatapan, sebenernya apa yang terjadi ? Kenapa Angkasa tiba-tiba datang dan mengaku sebagai kakaknya ? Kenapa Angkasa begitu marah kepada suaminya?
"Lo gausah ngarang cerita Sa, lepasin istri gue!!" Teriak Ganta.
"Gue ? Ngarang cerita ? Test DNA yang Lo tunjukkan dulu itu bohong kan ? Anggun, mama mertua lo, wanita itu sendiri yang bilang kalau Nara itu adik gue!!"
"Nara lo ga boleh pergi.." lelaki itu mencekal lengan istrinya.
Dengan cepat Angkasa menepis cekalan Ganta. "Jangan pernah lo sentuh dia lagi keparat!!"
"Permainan lo udah selesai Gan, berhenti ganggu adek gue. Gue tahu semuanya, Nirina sebenarnya nggak cinta sama lo, dia gunain adek gue biar lepas dari lo. Lo itu menyedihkan Ganta, lo rusak cewek lain karena keegoisan lo, gue tanya sama lo, apa salahnya adik gue sama lo ? Dia cuma kagum sama lo, dia nggak pernah ganggu lo Ganta. Dia nggak pernah maksa lo buat bales cintanya!" Teriak lelaki itu menggelegar.
Beberapa pelayan tampak bersembunyi di balik dinding, mencoba menguping pertengkaran Ganta dan sahabatnya.
"Jangan bawa dia, gue cinta sama dia Sa!" Ucap Ganta, lagi-lagi Ganta mendekat mencoba meraih Nara.
"Cinta ? Bullshit. Adek gue tersiksa hidup sama lo. Gausah ngomong-ngomong soal cinta. Lo nggak pantes!"
"Ayo Nara..." Lelaki itu semakin menggenggam tangan adiknya.
YOU ARE READING
You Are My Antidote (FINISH)
Romantikk"Gue bakal hancurin lo sampai lo sendiri yang minta gue matiin! "Aku minta maaf Ganta, aku mohon lepasin aku. Aku bisa jelasin kesalahpahaman ini." Balas Nara. "Gue nggak ada waktu dengerin bacotan lo!!" "Tolong beri aku kesempatan Ganta, aku mohon...
