Not Reachable

7.7K 263 10
                                    

Yuuu langsung aja cuss...

Ibu Putri kembali mengusap punggung menantunya itu.

"Naraa, mama nggak membenarkan tindakan Ganta. Sebagai orangtuanya kami minta maaf. Tapi Ganta melakukan semua itu karena dia benar-benar mencintai kamu. Mama sama Papa nggak bisa bantu kamu kabur dari Ganta. Apalagi sekarang kamu hamil, lebih baik sekarang kamu jangan banyak pikiran dulu, biar kandungan kamu cepet pulih. Ganta gaakan kasar lagi sama kamu, karena nanti kamu bakal tinggal di rumah mama, tanpa Ganta." Ucap Ibu Putri.

"Be beneran Maa ?"

"Iya."

"Yaudah sekarang mending kamu habiskan dulu makannya, abis ini tidur lagi istirahat." Ucap Ibu Putri sambil kembali menyuapi Nara.

Padahal ini sudah hampir mendekati subuh, tapi karena sejak semalam Nara belum makan akhirnya Nara menghabiskan makanan yang dibawa mertuanya itu.

Ia sangat terharu dengan perlakuan mertuanya. Mereka rela terbang ke Korea langsung untuk melihat keadaannya. Papa Rayyan dan Mama Putri jauh dari perkiraan dimana mertua akan berlaku jahat atau kasar kepada menantu yang derajatnya tidak sepadan. Bahkan mereka tidak pernah berbicara dengan nada tinggi kepadanya. Nara menyayangi mereka layaknya orang tua kandung, tapi ia takut dengan Ganta. Kejadian kemarin benar-benar membuatnya trauma. Tatapan tajam, dorongan, suara sobekan bajunya masih teringat. Ia takut Ganta berlalu kasar lagi. Sentuhan lelaki itu seolah meremukkan tulangnya.

Setelah wadah makanan itu kosong, ibu Putri langsung menyimpannya di atas meja.

"Naraa, mama sama Papa pulang dulu ya ke mansion, nanti pagi kesini lagi."

"Iyaa, gapapa. Mama juga perlu istirahat." Balas wanita itu setelah meminum air putih. Kebetulan mama membawa semua makanan termasuk air putih untuk persediaan Nara jika wanita itu lapar. Bahkan Nara sampai menggelengkan kepalanya melihat beberapa keresek dan semuanya hampir berisi makanan dan buah-buahan.

"Yaudah mama pulang dulu yaa. Jangan khawatir Ganta udah pulang, dia nggak akan kesini. Di luar juga ada pengawal. Mereka pengawalnya papa." Tunjuk Ibu Putri ke arah pintu.

"Iya ma, makasih udah jenguk Nara."

"Mama janji besok kesini lagi..."

"Cup..."

Ibu Putri mengecup rambut menantunya itu penuh sayang.

"Papa tinggal dulu ya." Balas Papa. Lelaki itu tidak memeluk Nara. Ia sangat tahu kalau Ganta super duper pencemburu.

"Iya Paa terima kasih."

Akhirnya pasangan suami istri itu meninggalkan kamar inap Nara.

***

Ganta tengah berjalan sambil mengendap-endap. Sebelumnya ia mendapat laporan kalau orangtuanya sudah meninggalkan rumah sakit.

Disana sudah ada beberapa orang yang berjaga. Ganta sangat tau kalau mereka adalah pengawal papanya.

Benar-benar tidak ada celah. Niat Papa untuk memisahkan dirinya dengan Nara dimulai hari ini juga. Daripada membuat keributan dengan menerobos, ia memiliki cara lain yang melewati mereka.

Ia pun berjalan lurus menuju kamar inap istrinya. Baru saja ia melewati salah satu dari mereka, seseorang dengan kepala botak berdiri tepat di depannya.

"Maaf tuan, tuan Ganta tidak diperbolehkan untuk masuk." Ucap lelaki itu dengan sangat sopan.

"Tolong izinkan saya menjenguk istri saya."

Kini tidak ada teriakan, tidak ada paksaan. Ia mencoba aku bernegosiasi dengan pengawal papanya.

"Maaf tuan, ini perintah."

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang