Episode 5: Momen Karma

892 113 3
                                    

Satu, dua, tiga, empat, lima, enam!

Teriakan semangat dari siswa di lapangan olahraga pada siang hari yang cerah. Terasa damai andaikan para siswa tidak memegang senjatanya masing-masing.

"Ayunkan pisau kalian ke delapan arah dengan tepat!" Titah Karasuma sensei pada kami, para murid 3E SMP Kunugigaoka.

Mulai hari ini, Pak Karasuma akan menjadi guru mapel pelajaran olahraga kami.

"Mulai hari ini, aku akan mengajar pelajaran olahraga." Ucap Karasuma sensei.

"Aku jadi agak kesepian..." Keluh Koro sensei.

" Aku sudah bilang untuk pergi saat pelajaran sedang berlangsung, kan? Main pasir saja sana!" Usir Karasuma sensei ke Koro sensei.

Dengan menggunakan kecepatan Mach 20 nya, ia malah menuruti perintah Karasuma sensei. Koro sensei mulai membangun bangunan dari pasir sambil menggerutu sebal dengan Karasuma sensei.

" Kamu kejam, Karasuma. Padahal pelajaran olahraga ku yang paling disukai para murid." Gerutu Koro sensei.

Bohong banget sih, namanya.

"Pembohong. Jelas jelas kemampuan fisik bapak dengan kami sangat berbeda. " Jelas Sugaya.

"Bapak ingat waktu itu?"

Flashback on...

"Baik, mari kita coba melompat dari sisi ke sisi yang lain. Pertama, bapak akan memberikan contoh." Terang Pak Koro.

Tapi Pak Koro melompat dengan menggunakan kecepatan Mach 20 nya. Tentu saja jadi kelihatan cepat sekali.

" Mana bisa!!!" Teriak Sugino, Maehara dan Okajima.

"Kalau sudah terbiasa, coba sambil main simpul tali."

"Jago banget simpul tali!!!" Teriak Mereka bertiga lagi.

Flashback off...

"Sudah beda level, sih ..." Ujar Nakamura.

"Aku maunya diajari olahraga oleh guru manusia biasa saja." Kata Sugino yang membuat membuat Koro sensei tersentak.

"Baiklah, ayo kita lanjutkan pelajaran olahraga nya." Titah Karasuma sensei.

"Tapi Karasuma sensei. Apa ada artinya latihan seperti ini? Bahkan target kami saja ada di depan mata..." Tanya Maehara.

Belajar dan pembunuhan itu sama. Semakin tau dasarnya, akan semakin berguna. Itu yang dikatakan Pak Karasuma pada kami.

Selang beberapa waktu, Pak Karasuma pun memanggil Isogai dan Maehara untuk maju ke depan. Mereka disuruh menyerang Pak Karasuma dengan pisau anti pak guru.

Awalnya mereka ragu. Tapi karena Pak Karasuma menjelaskan kalau pisau itu takkan melukai manusia dan mereka hanya harus mengenai Pak Karasuma, akhirnya mereka pun mulai menyerang Pak Karasuma.

Mereka mulai menyerang dengan Isogai yang membuka serangannya terlebih dahulu. Tapi gerakan mereka masih biasa. Belum lincah juga.

Harusnya gerakan mereka harus lebih bervariasi lagi agar gerakan mereka tidak mudah ditebak oleh target. Bahkan Pak Karasuma yang seorang diri saja mampu menghalau dua serangan sekaligus.

Maehara dan Isogai mulai melancarkan serangannya lagi tapi tangan mereka dicekal dan kemudian mereka dijatuhkan sekaligus.

" Kalau kalian tak bisa mengenaiku, berarti kemungkinan kalian bisa mengalahkan monster itu sangat kecil. Lihatlah, bahkan ketika kita sedang berlatih, dia malah membangun Kastil Osaka dari pasir dan dia juga sudah berganti pakaian sambil minum teh." Tegas Pak Karasuma.

PEMBUNUH MERAH PUTIH// Assassination classroom season 1 x ReaderWhere stories live. Discover now