Episode 35: Momen Karma bagian 3

433 57 1
                                    

Karma mengambil ancang-ancang lalu hendak menyabet Grip dengan tanaman yang ia pegang. Tapi sayangnya, tanaman itu dengan mudahnya dihancurkan oleh Grip.

"Terlalu lemah, nu. Harusnya kau mencari tanaman yang lebih kuat lagi, nu,"

Karma membalas," tak perlu."

Grip menerjang, hendak menggenggam kepala Karma dan menghancurkannya. Untungnya Karma bisa menghindarinya. Setiap serangan yang Grip lontarkan, bisa Karma hindari dan tangkis. Gerakan tangkisan dan hindarannya juga amat cepat. Ini berkat memperhatikan Pak Karasuma yang selalu menangkis dan menghindari serangan para murid ketika pelajaran olahraga.

Cengkraman orang itu sangat kuat karena itulah genggamannya cukup untuk menghancurkan tengkorak. Kalau Karma tertangkap, maka game over. Kalau dipikir-pikir, ini memang mustahil. Hanya karena posisinya terbalik, Karma malah melakukan kemustahilan itu. Tapi syukurlah. Setidaknya dia bisa menghindari dan menangkis semua serangan Grip.

Akabane Karma. Dalam kelas E sekalipun, kemampuan bertarungnya memang melebihi siswa yang lain. Karma bisa menghindari segala serangannya, tapi aku bisa tertangkap kalau menyerang.

Gerakan Grip berhenti. Ia menyadari kalau sedari tadi Karma hanya menghindari serangannya. "Kenapa, nu? Kalau kau tak menyerang, kau takkan bisa melewati tempat ini, nu."

Karma menimpali dengan santai, "Gimana ya? Semakin aku membuatmu sibuk, maka semakin mudah untuk yang lain pergi dari sini. Tapi tenang saja. Aku takkan melakukan hal curang seperti itu. Mulai sekarang aku juga akan menyerang. Aku ingin bertarung dengan jujur dan adil. Ayo kita bertarung dengan tangan kosong!"

Karma mengambil sikap siap. Ia kemudian memasang sikap kuda-kuda depannya. Baiklah, dia siap menyerang pembunuh yang satu ini!

Ia mulai menerjang. Sekarang giliran pembunuh itu yang menangkis dan menghindari serangan Karma. Karma mencoba memukul, menendang bahkan meninju orang itu. Orang itu bisa menangkis segala serangan Karma hingga tendangan Karma terkena di bagian atas perutnya. Penjahat itu berbalik ke belakang. Ini adalah kesempatan emas bagi Karma!

Sruttt!

Grip mengeluarkan gas Smog. Seketika Karma menjadi lemas dan ambruk. Grip menarik rambut Karma supaya Karma tak jatuh. Ia mengangkat kepala Karma ke atas menunjukkan betapa besar kuasanya. Padahal bukan itu yang sebenarnya terjadi.

Setelah Grip mengeluarkan berbagai macam basa-basi, Karma yang pura-pura lemas menyemprotkan gas Smog, membalas perbuatan orang itu kepadanya. Tadi, ia menutup mulut dan hidungnya dengan kain ketika ia disemprot dengan gas dan berpura-pura lemas untuk mengelabuhi sang lawan. Dengan menunggu waktu yang tepat, ia kembali memberikan serangan kejutan untuk lawannya.

Bukankah ini teknik tipuan yang keren?

"Kebetulan sekali, ya... Aku juga memikirkan trik yang sama." Karma berucap dengan mulutnya yang masih ditutup kain supaya tak menghirup gas tersebut.

"Kenapa bisa kau memiliki gas itu? Dan lagi... Kenapa... kau tak terkena seranganku!?" Grip hendak menyerang Karma dengan pisau kecil tapi Karma dengan cepat langsung memelintir tangan Grip dan membantingnya telak. Senjata Grip terjatuh begitu saja. Ia menahan tubuh orang itu agar tak lepas darinya.

"Terasaka, ayo cepat! Kita butuh selotip dan orang yang banyak untuk mengalahkan orang ini," pinta Karma.

Terasaka membalas, "Iya ya... Janjimu satu lawan satu ternyata hanya omong kosong, ya?" Terasaka dan lainnya langsung menubruk Grip mencegah pembunuh itu kabur. Kemudian Grip diikat menggunakan selotip. Selesai sudah pertarungan ini.

Dengan tubuh yang terikat, Grip bertanya, "Kenapa kau bisa menghindari gas milikku, nu?"

"Bukankah sudah kukatakan kalau aku memperhatikan semuanya? Mungkin benar kalau kau ingin bertarung satu lawan satu denganku. Tapi untuk menghentikan kami semua bisa diperlukan banyak cara. Jika aku jadi kau, mungkin aku juga lakukan hal yang sama. Aku percaya dengan sifat profesionalisme-mu itu karena itulah aku harus tetap waspada," sahut Karma.

PEMBUNUH MERAH PUTIH// Assassination classroom season 1 x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang