Episode 32: Momen Aksi

407 62 3
                                    

Laut sejauh mata memandang. Kini, mereka semua nampak siap dengan rencana yang sudah mereka rancang bersama sebelumnya.

Rencana pertama adalah menyerang psikologis Pak Koro. Mimura telah menghabiskan waktunya untuk mengedit video khusus untuk Pak Koro sepanjang hari ini. Isi videonya tentang hal-hal konyol dan memalukan yang dilakukan Pak Koro. Mereka akan menayangkannya selama satu jam penuh. Hal itu pasti akan membuat mental Pak Koro terganggu. Mana, timnya Terasaka dengan senang hati mengejek Pak Koro agar Pak Koro semakin panik.

Hayami dan Chiba sebagai sniper juga sudah siap untuk menembakkan tembakan yang akan diluncurkan nanti. Menurut penciuman Pak Koro, mereka berada kini tengah bersembunyi diantara pepohonan dan semak-semak hutan.

Seperti yang kalian tahu, Pak Koro memiliki kelemahan pada air, karena itulah kami memanfaatkan kapel di tengah laut ini untuk menjalankan misi pembunuhan. Air pasang akan naik dan kemudian membanjiri lantai-lantai kapel. Itulah saat yang tepat untuk melemahkan pergerakan Pak Koro.

Konsentrasi Pak Koro juga akan berkurang karena dihujami rasa malu setelah menonton video khusus editan Mimura. Pergerakannya pasti juga akan melambat. Sisanya tinggal mengandalkan para murid.

Aba-aba diserukan oleh Ritsu.

"Operasi dimulai!" Aku dan tujuh murid lainnya langsung menembak delapan tentakel Pak Koro untuk melambatkan pergerakan Pak Koro.

Para pengendara Speedboat, Kayano, Hara, Takebayashi, dan Karma menjalankan Speedboat yang talinya terhubung dengan kapel dari arah yang berbeda sehingga membuat dinding kapel roboh. Dalam hitungan detik, dinding kapel itu hancur.

35 detik berlalu...

Sisa muridnya muncul secara tiba-tiba dengan flyboard dari dasar laut. Membuat semacam penjara hidrolik yang akan menahan segala pergerakan Pak Koro.

Tentu saja perubahan yang mendadak ini akan membingungkan Pak Koro. Ini juga salah satu dari kelemahan Pak Koro. Dari kapel menjadi penjara air. Ini akan membuat tentakelnya terganggu dan melambatkan reaksinya.

53 detik telah berlalu...

Kamu berdelapan dan Ritsu pun memulai tembakan secara serentak. Kami menembak secara tak tentu arah karena Pak Koro sangat jeli dengan tembakan yang tepat sasaran. Tembakan beruntun akan membuat pergerakan Pak Koro menjadi terbatas.

Dan... Bukan itu saja. Akan ada serangan terakhir dari sniper jitu kelas kami, Chiba dan Hayami yang muncul dari dasar laut. Kami sengaja membuat boneka dan menyelaraskan baunya agar mirip dengan bau Chiba dan Hayami sehingga Pak Koro mengira lokasi boneka tadi adalah kedua sniper kami yang siap menembak.

"Ini adalah game over," ujar Ritsu.

Dor! Dor!

"Kalian memang hebat..." tukas Pak Koro.

Kemudian terjadi ledakan besar di wilayah itu. Kami terdorong jauh dari area tadi. Tubuhku yang mulanya tenggelam langsung saja kugerakkan naik agar keluar dari permukaan.

Aku menghirup napas. Apakah pembunuhan kali ini akan berhasil? Ini adalah pembunuhan yang berbeda dari pembunuhan yang sebelumnya. Aku menyeringai puas. Akhirnya... Kita berhasil!

"Jangan lengah. Dia memiliki kekuatan regenerasi. Isogai, Kataoka, ubah rencana! Awasi permukaan air!" titah Pak Karasuma. Semua siswa bergerak cepat untuk mengawasi segala hal di area ini.

Aku memegang pistolku. Berjaga-jaga. Setelah rencana pembunuhan kami yang satu ini, apa kami masih tetap gagal untuk membunuhnya?

Harusnya dia tak ada tempat untuk lari!

Muncul gelembung dari dalam permukaan laut. Aku semakin erat memegang pistolku dan mengarahkannya ke buih-buih gelembung. Dengan santainya, Pak Koro muncul di hadapan kami dengan wujud layaknya bola. Ehm... Apa-apaan itu?

PEMBUNUH MERAH PUTIH// Assassination classroom season 1 x ReaderWhere stories live. Discover now