Episode 8: Momen Berkumpul

746 96 3
                                    

Kami sedang mempersiapkan diri karena sebentar lagi akan ada pelajaran kimia.

Okajima, Maehara dan  Mimura sedang bersiap untuk menyergap pak Koro. Saat Pak Koro masuk, mereka berusaha menyerang pak Koro tapi nyatanya tidak berhasil. Pak Koro bisa menghindari 3 serangan sekaligus. Dan selagi menghindari mereka bertiga, ia menyiapkan alat alat untuk pelajaran kimia.

Bahkan mereka bertiga yang kewalahan untuk menyerang Pak Koro yang sedari tadi hanya terus menghindari serangan mereka.

"Penyergapan seperti itu saja tidak cukup." Ucap Karma.

"Betul banget." Sahutku mengiyakan perkataan Karma.

"Baiklah, mari kita mulai pelajaran nya. Sekarang kita akan mulai percobaan untuk mengekstrak makanan. Bapak akan membawa cemilan ini." Pak Koro mengambil cemilan yang kami bawa.

"Hei... Cemilan itu kami yang beli..." Protes Isogai, sang ketua kelas.

"Padahal cemilan itu aku beli tadi pagi..." Keluhku pada kelompok ku.

"Makhluk ini bergantung pada gaji ya..." Ucap Rinka.

"Oi Karma. Kamu sih... Waktu itu pakai uang dari kantongnya Pak Koro buat nraktir makan. Kan jadi habis uangnya Pak Koro." Kataku pada Karma.

"Lagian kamu juga suka makanannya kan?" Respon Karma yang masih santuy.

"Kalian kencan?" Tanya Okajima.

"Iya." Sahut Karma yang langsung kutampol kepalanya. Sebagai respon karena kepalanya kupukul, ia hanya mengaduh pelan. Lagian ngapain bilang 'iya' sih?

"Nggak. Lagian nggak cuma berdua kok. Ada Pak Koro sama Nagisa."

Tapi tak lama kemudian, Okuda yang berada di kelompok kami beranjak dari tempat duduk ini dan maju ke depan membawakan sebuah cairan untuk Pak Koro.

"A... Anu... Ini adalah racun. Si... silahkan diminum. Ti... tidak mau ya?" Tanya Okuda yang hendak memberikan cairan berupa racun untuk Koro sensei.

Pak Koro masih menatap ragu-ragu pada cairan yang dibawa Okuda.

"Apa Pak Koro mau ya?" Bisik Chiba pada kami.

" Kemungkinan dia tidak mau. Tapi kalau demi siswanya..." Ucapanku dibuat menggantung.

"Dia akan melakukan segalanya." Yang kemudian dilanjutkan oleh Karma.

Akhirnya Pak Koro merespon, " Okuda. Ini adalah pembunuhan yang terang-terangan. "

"A... Anu... Aku tidak pandai melakukan penyergapan seperti murid lainnya. Tapi kimia adalah keahlianku. Aku membuatnya sepenuh hati." Sahut Okuda.

Sepenuh hati?

Wah, Pak Koro pasti benar-benar akan meminum ramuan itu.

"Ya ampun... Kalau begitu, aku akan meminumnya..." Ucap Pak Koro sambil menuangkan cairan itu ke mulutnya.

Ia benar-benar meminumnya!?

"I... Ini..."

Apa racun itu mempan? Tidak mungkin. Kok tumbuh tanduk? Mana tubuhnya jadi biru, tuh...

 Kok tumbuh tanduk? Mana tubuhnya jadi biru, tuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PEMBUNUH MERAH PUTIH// Assassination classroom season 1 x ReaderWhere stories live. Discover now