16

9.6K 625 32
                                    

Davika mengompres kening Zee sebelum dokter datang, dia benar benar khawatir dengan keadaan Zee. Dia yakin pasti sesuatu telah terjadi, dan itu semua ada hubungan nya dengan nama seseorang yang dia sebut tadi.

"Mom ini dokter nya" Ujar Nata yang masuk kedalam kamar Zee bersama dokter tersebut.

"Oh iya, silahkan dok" Dokter mulai memeriksa keadaan Zee.

"Bagaimana dok?" Tanya Davika

"Keadaan Khun Zee tidak bisa di katakan baik baik saja, tapi juga tidak bisa di katakan serius. Khun Zee seperti nya dalam keadaan tertekan dan Stress. Dan masalah dia tidak sadarkan diri itu karena dia terlalu banyak mengkomsumsi alkohol. Sebaik nya Ny.pruk harus berbicara dari hati ke hati sehingga dia bisa mengatakan apa yang sedang membuat nya tertekan. Karena jika keadaan ini berlarut, maka ini bisa di katakan serius karena kasus nya akan merujuk ke kejiwaan nya. Untuk itu Ny.pruk mohon kerja sama nya" Jelas dokter

"Apa?" Davika sangat terkejut mendengar kondisi putra nya. Begitupun dengan Miles yang terpaku di depan pintu kamar Zee mendengar keadaan Zee.

"Saya permisi Ny.pruk"

"Khop kun na dok, Nata tolongin Mommy ya nak"

"Khab Mom, mari dok"

Skip.

Davika baru saja selesai memberikan Zee obat, setelah Zee tertidur baru Davika keluar dari kamar putra nya. Dia akan berbicara kepada Zee jika keadaan Zee sudah membaik. Davika berjalan kearah ruangan Gallry keluarga nya. Dimana di sana adalah kumpulan dokumentasi photo saat dia baru menikah dengan sang suami sampai dengan photo photo kehamilan, melahirkan dan perkembangan ketiga anak nya. Tanpa Davika sadari Miles sang suami mengikuti nya dari belakang, ingin memastikan keadaan istri nya. Karena Miles tau jika Davika paling tidak kuat melihat anak anak nya sakit.
Davika yang sudah masuk kedalam, berjalan menuju pboto Zee. Dia mulai menangis mengingat perkataan dokter tadi.

"Ibu macam apa aku?, hiks..hiks..di saat anak aku dalam kondisi terburuk saja, aku tidak tau. Aku ibu yang jahat, tidak tau jika anak nya sedang terluka" Tangis Davika sambil memeluk photo Zee erat

"Maaf in Mommy Zee, kamu boleh hukum mommy karena ketidak tahuan ini. Mommy memang bukan ibu yang baik, kamu berhak marah sama mommy nak"
Miles yang sudah tidak tahan mendengar racauan Davika yang menyalahkan diri nya sendiri atas kondisi Zee, dengan cepat dia masuk kedalam dan membawa Davika kedalam pelukan nya.

"Dear, dengarkan aku. Kamu bukan ibu yang buruk, tapi kamu ibu yang baik dan istri yang hebat yang pernah aku temui. Jangan menyalahkan diri kamu lagi atas kondisi yang menimpa Zee, ini sudah takdir Dear. Jadi sekarang yang harus kita lakukan adalah membantu Zee keluar dari rasa setres nya, khao jai mai?"

"Hhhmmm" Angguk Davika di dalam pelukan suami nya

"Sekarang ayo istirahat, aku tidak ingin kamu ikut ikutan sakit dear"

"Hhhmm"

**

Sin dan Jan baru saja terlelap dalam tidur nya. Sedangkan Nunew masih memikirkan pertmuan nya dengan Zee hari ini. Saat melihat keadaan Zee, Nunew merasa aneh. Zee telihat kurusan saat terakhir kali mereka bertemu. Dan lagian sinar mata Zee, kenapa terlihat berbeda. Sebenar nya ada apa dengan Zee? Apa yang telah terjadi semenjak dia meninggalkan ayah dari anak nya itu.
Sibuk memikirkan tentang Zee, tiba tiba Nunew merasa mengantuk. Dia perlahan merebahkan tubuh nya di samping kedua anak nya. Dia terlalu malas untuk kembali ke kamar. Nunew tertidur pulas menyusul Sin dan Jan kealam mimpi.

"Daddy" Teriak Sin Jan berbarengan dan terbangun dari tidur nya. Sontak saja teriakan mereka membuat Nunew ikut terbangun.

"Kenapa nak?" Tanya Nunu khawatir

"Mom hiks..hiks..Sin mimpi Daddy menangis di sebuah ruangan yang gelap Mom, ketika Sin ingin menolong daddy tiba tiba Sin tertarik pergi menjauh dari daddy mom. Sin takut daddy kenapa kenapa mom, pasti daddy ketakutan di sana sendirian mom" Cerita Sin polos sambil menangis

"Ssstt sayang" Membawa Sin dan Jan kedalam pelukan nya.

"Itu hanya mimpi sayang, daddy pasti baik baik saja."

"Kenapa mimpi Phi Sin sama dengan mimpi Jan ya?" Tanya Jan polos. Jan memang tidak menangis terlalu keras seperti Sin, tapi air mata nya keluar. Dia menangis tanpa suara.
Entah kenapa dia tiba tiba ingin melihat daddy nya. Hati kecil nya berkata jika sang daddy tidak sedang baik baik saja.

"Kamu bilang apa sayang?" Tanya Nunu lagi Karena kurang jelas mendengar omongan Jan.
Mendengar pertanyaan Sang Mommy, Jan mendogak keatas melihat Nunu dengan air mata yang berlinang.
Melihat Jan yang seperti itu, hati Nunew terenyuh. Karena Jan orang nya sangat sulit mengeluarkan air mata. Dia tidak seperti Sin nya mudah menangis, tapi ada di saat saat dia merasa sangat sedih dan marah maka di situ Jan akan menangis, Tapi tidak bersuara.

"Mom mimpi Jan sama persis dengan Phi Sin. Apa daddy baik baik saja?" Tanya Jan menggigit bibir nya menahan tangis.

"Sayang jangan di gigit bibir nya, jika Jan ingin menangis menangis saja sayang. Jangan ditahan, luapkan emosi yang Jan rasakan."

"Hiks Mom" Tangis Jan pecah, dia memeluk Nunu dengan erat.

"Ssssttt sayang. Anak baik, anak pintar percaya sama mommy daddy pasti baik baik saja. Itu hanya mimpi sayang, dan itu hanya bunga tidur."

"Sungguh mom"

"Iya sayang, sekarang ayo lanjut tidur. Mommy peluk, agar kalian tidak mimpi buruk lagi"

"Khab mom"

"Kamu kenapa hia? Apa kamu baik baik saja, kenapa anak anak kamu bisa memimpikan hal yang serupa? Apa ini pertanda?"Batin Nunu

***

"Sin Jan" Teriak Zee dalam tidur nya. Davika yang kebetulan berjalan menuju kamar Zee terkejut mendengar teriakan Zee. Niat nya ingin men cek keadaan putra nya, dan ternyata benar. Zee tidak baik baik saja. Dengan cepat Davika berlari memasuki kamar Zee.

"Zee bangun nak, Zee. Kamu kenapa sayang?" Davika mencoba membangunkan Zee.

"Aahhh" Zee terbangun dengan nafas yang terengah engah

"Kamu kenapa sayang? Mimpi buruk?" Tanya Davika khawatir

"Mom, Aku mimpi San dan Jan menangis Mom" ucap Zee tanpa sadar

"Sssttt itu hanya mimpi sayang, kamu sekarang kembali tidur. Mereka pasti baik baik saja" Ujar Davika sambil menenangkan Zee
Zee perlahan kembali memejamkan mata nya, karena kondisi nya yang belum fit dengan cepat Zee jatuh tertidur.

"Sebenar nya apa yang terjadi sama kamu Zee? Siapa Sin dan Jan itu sebenar nya?" Gumam Davika pelan. Setelah memastikan Zee kembali tidur dengan tenang, Davika perlahan keluar dengan tenang dari kamar Zee.

Next...

Mafia In Love(ZeeNunew)Where stories live. Discover now