91

4.5K 325 17
                                    

Para dokter dan tim medis lain nya mulai melakukan pekerjaan mereka. Dengan keadaan Nunew yang tidak sadar, Dokter harus ekstra hati hati.
Sedangkan Zee, terus mendampingi Nunew selama operasi berlangsung.

Zee sangat takut, takut jika terjadi sesuatu kepada Nunew dan anak nya. Jika salah satu di antara mereka tidak selamat, Zee tidak akan bisa memaafkan diri nya sendiri.

Saat operasi berlangsung, Zee tidak henti henti nya menangis dan melafaskan doa. Agar anak dan istri nya selamat. Zee memegang tangan Nunew dengan lembut.

"Tuhan aku tidak meminta apa pun lagi, tolong selamatkan anak dan istri aku tuhan" Batin Zee. Air mata Zee tidak pernah lepas dari wajah nya. Dia tidak peduli di katakan cengeng, tapiv,tser2 drg,4 jika menyangkut anak dan istri nya. Zee akui dia jadi lemah dan cengeng.

Sedangkan di luar ruangan, Davika beserta kedua anak dan cucu nya duduk sambil melafaskan doa untuk Nunew dan anak nya.

"Nata, kamu telfon daddy ya. Bilang jika phi Zee selamat"

"Kha mom" jawab Nata setelah itu dia menelfon Miles.

Dari kejahuan nampak Max dan Nat berjalan menuju kearah Davika.

"Mom" panggil Max

"Max, Nat"

"Bagaimana keadaan Nunu mom?"

"Nunu di dalam sedang melakukan operasi. Dia di dampingi oleh Zee"

"Zee?" Max dan Nat terkejut mendengar pernyataan Davika

"Hhmm Zee."

"Bukan kah peswat yang di tumpangi Zee hhmmm" Max tidak melanjutkan perkataan nya

"Benar Max, pesawat nya memang benar. Tapi Zee nya yang tidak jadi berangkat, kata nya di batalkan. Mommy ngk tau apa alasan nya karena mommy belum sempat tanya"

"Syukur lah" lega Max dan Nat.

Mereka menunggu operasi selesai, tidak lupa juga Doa mereka kirimkan untuk Nunew.

"Bagaimana cerita nya Nunew bisa kecelakaan mom" tanya Max penasaran

"Mungkin dia syok melihat berita di televisi, kemudian dia lari keluar. Saat di tengah jalan tiba tiba mobil melaju dengan kencang menuju kearah nya. Karena terkejut, Nunew tidak bisa menghindar. Untung nya ada Love adik Nunew yang bersedia menolong Nunew. Akhir nya dia yang tertabrak."

"Love?" Lagi lagi Max dan Nat terkejut dengan fakta yang mereka dengar

"Iya Love, dia merelakan diri nya di tabrak demi menyelamatkan Nunu. Syukur nya Love lebih dulu di tangani oleh dokter, mungkin sebentar lagi operasi nya selesai" Jawab davika

"Aku ngk nyangka ternyata Love benar benar berubah. Bahkan dulu dia ingin melenyapkan Nunew, tapi sekarang dia malah merelakan nyawa nya untuk Nunew. Ini benar benar keajaiban" gumam Max

"Apa Orang tua Nunew sudah tau mom?" tanya Nat

"Sudah mommy telfon, mungkin mereka kejebak macet"

"Ohhh"

"Ny.pruk di mana kedua anak saya?" Tanya Navy yang baru tiba di sana bersama dengan suami nya.

"Mereka masih di ruangan opersi, kita doa kan saja semoga mereka baik baik saja"

"Hhmmm"

Clek..
Ruangan operasi Love terbuka, semua orang melihat kearah dokter dengan pandangan bertanya.

"Bagaimana dok?" Tanya Davika

"Puji tuhan, operasi nya berjalan dengan lancar. Kurang dari setengah jam lagi pasien akan sadar. Sebentar lagi kami akan pindahkan pasien ke ruang inap"

"Khop kun na dok" Jawab Davika

"Syukur lah, maaf khun Fluke dan Navy.  Operasi Love berhasil. Dan sudah bisa menemui nya, tinggal operasi Nunew saja yang belum."

"Kha/khab, Kabari kita juga operasi Nunew selesai" Jawab Navy

"Kha"

Navy dan Fluke mengikuti perawat membawa Love keruangan inap.

"Mom mereka?" Tanya Max terkejut

"Iya Max, mereka sudah baikan"

"Syukur lah"

Saat mereka berbincang bincang, tiba tiba mereka mendengarkan tangisan bayi. Tidak lama kemudian lampu operasi Nunew mati, dan arti nya operasi selesai.
Clek..
Saat pintu terbuka, nampak wajah Zee yang kacau. Mata bengkak, wajah di penuhi air mata.

"Ada apa Zee? Bagaimana?" Tanya Davika dengan nada yang khawatir

"Mom hikss,,hiks,, Zee ngk tega lihat Nunu seperti itu. Nunu berdarah mom, Zee tidak suka itu" Zee mengadu seperti anak kecil kepada Davika

"Maksud kamu apa sayang?"

"Hikss,, hiks,, Zee ngk tega. Zee ngk kuat mom"

"Daddy kenapa" Tanya Sin dan Jan dengan nada lirih. Jangan lupakan mata nya yang sudah berkaca kaca. Dia paling tidak suka melihat Daddy dan mommy nya menangis.

"Uujsssstt sayang, daddy tidak apa apa kok" Nata dan Tata membawa Sin dan Jan ke dalam pelukan nya

"Zee kamu tenang dulu dan ceritakan" Ujar Davika lembut

Belum sempat Zee menjawab, dokter keluar dari sana.

"Bagaimana dok?"

"Operasi berjalan dengan lancar khun, ibu dan anak nya masih bersama kita. Selamat untuk keluarga besar nya, karena khun Nunew melahirkan bayi laki laki yang begitu mungil"

"Ok, kha. Khop kun na dok"

"Sama sama, kalo begitu saya permisi. Nunu akan di pindahkan keruangan yang khun pesan tadi. Begitu juga dengan anak nya"

"Kha" Jawab Davika dengan senyum manis nya

Sekarang Davika paham apa maksud Zee, ternyata Zee sama dengan suami nya Miles. Saat dia melahirkan Zee dulu nya, Miles juga menangis kejar. Ketika di tanya dia menjawa jika dia tidak tega melihat diri nya kesakitan. Dan sifat itu pun menurun kepada Zee.

"Sssttt kamu yang tenang Zee, kamu ngk malu sama Sin dan Jan. Mereka melihat kamu lo"

"Hhmm" Zee menghentikan tangis nya, dan melihat kearah kedua anak nya.

"Sayang, sini peluk daddy" Zee merentangkan kedua tangan nya kearah Sin dan Jan.

"Daddy tidak apa apa?" Tanya Sin polos

"Daddy tidak apa apa sayang"

"Terus kenapa daddy nangis?" Tanya Jan

"Daddy nangis karena bahagia"

"Bahagia?" Jan memasang tampang polos nya, dia benar benar tidak mengerti jalan fikiran daddy nya

"Ternyata menjadi dewasa itu aneh" Ujar Sin tiba tiba

"Hu?" Semua orang mengalihkan pandangan nya kearah Sin

"Kenapa kamu ngomong gitu sayang?" Tanya Davika heran

"Iya aneh. Bahagia nangis, Sedih nangis itu kan aneh grandma" Jawab nya polos

"Hahah sayang sayang, suatu saat kalian pasti akan mengerti" Jawab Davika

"Hhmm, oh iya mommy dan dedek bayi bagaimana dad?"tanya Sin lagi

"Mereka baik sayang"

"Syukurlah"

Nextt...
Votee yaa

Mafia In Love(ZeeNunew)Where stories live. Discover now