Seoul, 21 Juli.
*** 19.01 ***
Jisoo pov
"Ayoo bersulang untuk dokter utama kita yang baru, dokter Kim Jisoo!" Teriak seulgi di samping kiriku sambil membenarkan kacamatanya dan mengangkat segelas soju dengan tangan kanannya.
Otomatis kami bertiga langsung mengangkat gelas soju kami dan menabrakannya hingga terdengar bunyi nyaring.
"Terimakasih, kalian udah menerima aku dengan baik. Aku beruntung sekali punya senior seperti kalian" ucapku setelah meminum habis soju.
"Sama-sama dokter, kita emang harus saling membantu demi kepentingan pasien" ucap Rosie yang duduk di hadapanku sambil mengisi kembali gelas sojuku yang kosong.
"Maaf pernah meragukan kemampuan kamu dokter" tambah Irene yang duduk dihadapan Seulgi sambil memindahkan sepotong daging ke mangkokku.
"Hei..hei.. kenapa cuma perhatian sama dokter aja! Sebagai satu satunya cewek ganteng dimeja ini, harga diriku terluka" canda Seulgi sambil mengambil botol soju.
Aku tertawa dan merebut botol soju ditangannya.
"Biar aku aja yang nuangin buat kamu ya dokter Seulgi" ucapku sambil menuangkan soju ke gelasnya. Seulgi tertawa dan menepuk-nepuk bahuku.
"Junior yang baik" ucapnya.
Kemudian kamipun tertawa keras bersama. Sesekali aku mengedarkan pandanganku kesekitar restoran, seperti mencari sesuatu entah apa.
"Jadi sekarang dokter lagi ngambil gelar spesialis?" Tanya seulgi sambil mengunyah makanannya dan melirik kearahku yang baru selesai menjelaskan latar belakang pendidikanku.
"Iya, sedang studi spesialis bedah mulut" jawabku singkat.
"Kerja di RS terus kuliah apa enggak capek?" tanya Irene.
"Ah,enggak juga. Kalau aku capek biasanya aku makan permen"
"Kenapa permen dok?" tanya Irene lagi.
"Hmm.. enggak tau juga sih, cuma yang bikin aku nggak bosen aja kalau aku memakannya terus"
"Dokter hebat banget, tipe pekerja keras" puji Rosie.
Aku hanya tertawa.
"Hebat apanya? Cuma tipe kutu buku yang suka makan pemen" canda seulgi.
"Kamu tuh cuma sirik Seulgi" sindir Irene lebih galak.
"Keahlian aku emang cuma belajar" ucapku sambil tertawa pelan.
"Dokter, kamu tipe ideal aku" kata Rosie dengan wajah imutnya.
"Astaga, tipe kita sama Chi" ucap Irene yang disambut tatapan kaget Rosie.
"Gawat, aku punya banyak saingan" kata Seulgi yang menempel dilenganku.
Sedetik kemudian kami tertawa keras karena tingkah konyol Seulgi.
Kamipun asyik ngobrol hingga ke topik lain."Dokter" tiba-tiba Rosie memanggilku.
Matanya bergerak-gerak seolah menyuruhku untuk menoleh ke belakang.Ketika aku menoleh, ada seorang perempuan berdiri tepat dibelakangku, akupun mendongak untuk melihat wajahnya, saat aku melihat wajahya, aku bingung wajahnya tidak ku kenal, namun aku merasa dekat dengannya.
"Ada apa?" Tanyaku memecah kebingunganku sendiri. Dia sedikit kaget.
"Emm.. maaf lipstik aku jatuh ke dalam sana" ucapnya sambil menunjuk bawah kolong mejaku. Aku langsung masuk kekolong meja dan mengambil lipstiknya yang berada dekat dengan kaki Seulgi.

YOU ARE READING
♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •
FanfictionJisoo adalah seorang Dokter Gigi dan Jennie adalah seorang Editor di kantor majalah Korea mereka adalah dua orang yang bahagia dengan kehidupannya masing-masing ternyata memiliki takdir yang tak terduga. Bagaimana cara takdir merubah kehidupan merek...