Menuju Jeju With You

2.9K 288 84
                                        

Minggu,



*** 09.51 ***



"Sayaaang!!" Teriak Jisoo dari dalam kamar mandi mengagetkan Jennie yang sedang memunguti baju mereka yang berserakan di kamar hotel.

"Ada apa swame??" Balas Jennie setengah berteriak sambil memasukan baju-baju tersebut ke dalam koper.

"Bisa bantu aku sebentar??" Terdengar lagi teriakan dari dalam kamar mandi namun kali ini dengan nada lebih rendah.

"Iya tunggu sebentar, Swame" jawab Jennie meninggalkan pekerjaannya untuk berjalan menuju kamar mandi tempat Jisoo berada.

"Cepetan sayang!" Balas Jisoo membuat kesal Jennie.

"Kenapa enggak sabara.."ucap Jennie membuka pintu kamar mandi namun terpotong karena melihat Jisoo yang wajahnya penuh shaving cream (krim cukur).

"Sayang, ayo bantuin aku bercukur" ucap Jisoo menaik-naikan alisnya sambil menyodorkan alat pencukur, Jennie masih terpaku di tempatnya, menatap Jisoo dengan pandangan tidak percayanya.

"Siletnya udah aku ambil jadi ini aman" lanjut Jisoo dengan senyum bodohnya, tapi Jennie masih tetap diam, mendadak ia tak tahu harus berbuat apa.

Melihat Jennie yang diam mematung, Jisoo menarik lembut tangan istrinya itu untuk berdiri di hadapannya, kemudian menggenggamkannya alat pencukur.

"Kenapa cuma diem, cepetan ini mulai perih" keluh Jisoo yang mulai menyenderkan tubuhnya di wastafel agar kepalanya lebih rendah dari Jennie, Jennie tersenyum lirih.

"Harusnya kamu enggak perlu repot-repot ngelakuin ini buat aku" ucap Jennie penuh haru sambil menggerakan tangannya 'mencukur' daerah pipi dan rahang Jisoo yang di penuhi shaving cream.

Jisoo tak menjawab, ia lebih memilih memandangi wajah Jennie yang terlihat cantik saat fokus, ia melingkarkan tangannya di pinggang Jennie, menariknya lebih dekat dengan tubuhnya, Jennie tertawa kecil.

"Kenapa kamu selalu ngelakuin hal-hal konyol kaya gini?" Gumam Jennie yang tangan kirinya memegang dagu Jisoo yang tidak bisa diam.

"Aku akan melakukan apapun untuk mengabulkan mimpi kamu, jadi jangan ragu untuk menceritakan semua mimpi kamu sama aku" ucap Jisoo menyelami mata indah Jennie, sejenak Jennie terharu karena Jisoo benar-benar membuatnya tidak menyesal, namun sedetik kemudian ia memajukan bibirnya.

"Tapi aku juga ingin mengabulkan mimpi-mimpi kamu" balas Jennie menghapus sisa-sisa shaving cream di wajah Jisoo.

"Kamu udah ngabulin mimpi terbesar aku waktu kemarin berdiri di depan altar bersamaku" jawab Jisoo dengan senyum khasnya, Jennie tersenyum senang sambil memiringkan kepalanya untuk membersihkan dagu bawah Jisoo, membuat pipinya yang merona tak terlihat Jisoo.

"Udah" ucap Jennie menaruh peralatan cukurnya di wastafel, Jisoo mengerang.

"Udah? Kenapa cepet banget" keluh Jisoo memegangi pipi dan dagunya yang sudah bersih, Jennie hanya tertawa kecil di buatnya.

"Udah sana ganti baju, atau kita akan melewatkan pesawat ke Jeju" tegas Jennie melipat kedua tangannya, membuat bibir Jisoo maju.

"Iya, iya okey" pasrah Jisoo berjalan keluar kamar mandi, Jennie hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Jisoo.

Jennie menatap pantulan dirinya di cermin, melihat matanya yang sedari tadi menahan air mata.

"Aku sangat berterimakasih karena 'suami' ku adalah kamu" gumam Jennie menteskan air matanya yang tak bisa di lakukannya dihadapan Jisoo.

"Sayang, baju aku yang mana? Kenapa di kasur ada dua??" Teriak Jisoo, membuat Jennie segera mengusap air matanya.

"Yang hitam, swame! Baju kamu yang putih mau aku pake" jawab Jennie buru-buru keluar dari kamar mandi.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Where stories live. Discover now