Never Letting Go

3.3K 294 96
                                        

Besoknya.


*** 16.18 ***



~piiipp~


Jisoo membuka pintu apartement dengan sangat pelan, ia melirik jam dinding dan menghela napas lega, Jennie pasti belum pulang.

Tapi napasnya tercekat saat melihat punggung istrinya di sofa, membelakanginya sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya, ternyata hari ini bukan hanya dirinya yang pulang cepat.

Melihat Jennie tak menoleh, Jisoo pun berjalan mengendap ke kamar untuk mengganti bajunya.

Kemudian Jisoo merasa lapar setengah mati, tapi takut keluar kamar.

Jisoo belum siap jika harus membuka percakapan dengan Jennie, setelah apa yang ia lakukan semalam, jujur ia merasa menyesal.

Dengan modal nekat dan perut keroncongan, Jisoo mulai membuka pintu kamar. Dilihatnya Jennie masih dalam posisi yang sama seperti sebelumnya, entah ia memang tak menyadari kehadiran Jisoo, atau memang tidak peduli karena masih marah atas kelakuannya semalam.

Jisoo mengambil mangkok untuk nasi dan sumpit di rak piring kemudian mulai membuka penanak nasi saat sepasang tangan tiba-tiba merampas mangkoknya.

Jisoo kaget bukan main karena sepasang tangan itu milik Jennie yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.

"Ehmm.. aku bisa sendiri" kaku Jisoo menggapai piringnya yang sudah berpindah tangan, tapi Jennie menjauhkan piring di tangannya agar tak terjangkau Jisoo dan mulai mengisinya dengan nasi tanpa berkata apapun.

Jisoo yang kebingungan hanya membiarkan Jennie melayaninya.

"Tumben udah pulang" datar Jennie memberikan semangkok nasi dengan lauk pauknya di wadah yang berbeda pada Jisoo yang sudah duduk manis di meja makan dan ikut duduk di kursi seberang Jisoo.

"Iya, kamu juga tumben udah pulang" balas Jisoo mulai menikmati makanannya.

"Aku pulang cepat karena mengkhawatirkan swame aku, tapi ternyata di malah pergi kerja" balas Jennie karena di ingatan terakhirnya ia meninggalkan Jisoo yang masih tertidur.

"Hmm.. berkat kamu aku lebih baik" balas Jisoo sambil mengunyah, Jennie tersenyum tipis saat matanya tak menemukan obat mabuk dan notes yang ia tinggalkan pagi tadi di atas kulkas.

Jennie meraih sebuah mangga di meja dan mulai mengupasnnya.

Suasana berubah kaku karena Jennie dan Jisoo sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing, hanya mata mereka yang terkadang saling mencuri pandang satu sama lain.

"Jenn" panggil Jisoo memulai percakapan setelah berdehem ringan untuk mengurangi gugupnya, Jennie menghentikan aktifitas mengupas mangga kemudian mengarahkan matanya pada Jisoo, menunggunya bicara.

"Aku mau minta maaf soal perkataan aku tadi malam.." sesal Jisoo tanpa menatap mata Jennie.

Mendengar itu, Jennie melanjutkan aktifitasnya.

"Aku enggak lagi nunggu permintaan maaf kamu soal itu" balas Jennie kembali fokus pada mangganya, Jisoo menatap Jennie dengan bingung.

"Mmmhh.. aku minta maaf karena udah minum sampe mabuk.." ucap Jisoo saat menyadari kesalahan fatalnya, Jennie berdehem ringan.

"Apa ada lagi?" Tanya Jennie memotong mangganya, Jisoo menelan ludahnya sambil memikirkan semua kesalahannya semalam.

"Karena udah pulang larut juga.." lanjut Jisoo karena kini Jennie menatapnya.

"Terus apa lagi?" Tanya Jennie datar.

"Dan karena sudah mengabaikan semua chat kamu.." jawab Jisoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia tak berani membalas tatapan Jennie yang sedang menggenggam sebuah pisau di tangannya.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Where stories live. Discover now