Seoul, 23 Juli.
*** 11.54 ***
Jennie pov
Aku sedang mengedit hasil wawancara di meja kerjaku. Tiba-tiba Wendy datang menghampiriku.
"Hei Newbie, aku denger kamu yang ngerjain wawancara Krystal sendirian?" Tanyanya sambil duduk di pinggiran meja kerjaku.
Kami leluasa bergosip karena Pak Hanbin sedang menemui CEO. Aku berhenti mengetik dan membuka kacamataku dan menatap Wendy.
"Ya bener lah, enggak mungkin kan aku ngajak Pak Kai" jawabku ketus.
"Hahaha.. berarti kamu udah di manfaatin wapemred!" Ledeknya.
"Maksud kamu?" Tanyaku penasaran.
"Apa pak Hanbin nyuruh kamu buat ngirim hasil wawancara ke Emailnya?" Aku mengangguk.
"Kenapa sih?" Tanyaku semakin bingung.
"Mewawancara narasumber dan mengolah data mentahnya adalah tugas sulit, jadi selalu di bebankan pada team redaksi pembantu dan menjadi tanggung jawab wapemred. Bukan tanggung jawab editor biasa apalagi karyawan baru kaya kamu" ucap Wendy membuatku sedikit kaget.
"Tapi kamu malah ngerjain sendiri, dan hasilnya disuruh kirim ke emailnya. Apa kamu gak curiga? Harusnya kamu kirim langsung ke divisi redaksi utama kan?" Jelas Wendy panjang lebar, membuat nafasku tercekat karena menyadari kebodohan yang telah kuperbuat.
"Pasti dia bakalan ngirim hasil kerja kamu atas namanya, Jenn"
Kalimat terakhir Wendy sukses membuatku meledak.
Bersamaan dengan itu, Pak Hanbin kembali ke meja kerjanya. Dengan menahan amarah, kuhampiri mejanya sesaat setelah dia duduk.
"Siang pak, tugasnya udah aku kirim ke email" ucapku datar.
"Serius? Saya coba cek" ucap pak Hanbin sambil mengotak-atik komputernya.
"Mana? Enggak ada?" Tanyanya sambil menatap heran kearah ku.
"Bapak periksa di Email siapa?" Tanyaku pura-pura bodoh.
"Email saya lah, kamu kirim kesini kan?" Tanyanya mulai kesal.
"Oh pantes enggak ada, aku ngirimnya ke email pemred, pak" dia langsung melotot menatapku.
"Rasaiin" batinku dengan tersenyum licik kearahnya.
Aku berbalik menuju meja kerjaku yang ternyata sudah di duduki oleh Joy dan Wendy sambil memberikan jempol mereka kepadaku.
"Kita mendidiknya dengan baik, Wen" ucap Joy sambil merangkul leherku dan Wendy. Kami tertawa pelan dan menuju cafetaria meninggalkan pak Hanbin yang frustasi.
•
•
•
"Aku pengen tteokbokki, Jenn" ucap Wendy.
"Ah, aku samain aja. Minumnya air dingin ya" ucap Joy cepat.
Aku yang berada diujung antrian mulai memesan.
"Tteokbokki 2, bibimbap 1 dan 3 botol air mineral dingin" ucapku sambil menyerahkan kartuku untuk membayar pesanan kami.
Hanya sebentar, makanan pesanan kami sudah siap dan langsung kami bawa ke meja makan terdekat.
"Apa kamu vegetarian jenn?" Canda Joy sambil memandang nasi campur sayuran dipiringku.
"Bukan, aku cuma lagi pengen makan-makanan sehat aja" ucapki sambil mulai menyendok sayuran ke mulutku.

STAI LEGGENDO
♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •
FanfictionJisoo adalah seorang Dokter Gigi dan Jennie adalah seorang Editor di kantor majalah Korea mereka adalah dua orang yang bahagia dengan kehidupannya masing-masing ternyata memiliki takdir yang tak terduga. Bagaimana cara takdir merubah kehidupan merek...