Seoul, 30 Juli.
*** 07.22 ***
Jisoo pov
"Belum ada yang datang" gumamku melihat ruangan dokter gigi yang kosong.
Setelah berganti baju dokter gigi, aku berkaca sebentar di cermin sebelum ke poli gigi.
~braakk~
Pintu ruanganku terbuka,aku berbalik dan melihat seorang wanita bermasker,bertopi dan berkacamata hitam berdiri di menatapku.
"Siapa?" Tanyaku pada wanita itu.
Wanita itu tak menjawab,dia mulai berjalan maju kearahku, membuatku semakin memundurkan diri. Punggungku sudah menabrak lemari, tapi wanita itu terus saja mendekat.
Wajah wanita itu kini hanya berjarak 1cm saja dari wajahku. Tangan kirinya menggebrak lemari samping pipi kananku, aku menutup mataku saat tangan kanannya menyentuh masker di wajahnya.
"Baru di tinggal seminggu udah lupa sama pacarnya?"
Suara yang familiar membuatku berani membuka sebelah mataku.
"Gimana kalau di tinggal sebulan?" Lanjutnya sambil memundurkan diri dariku. Dia membuka kacamata hitamnya. Aku menghela napas lega sejenak kemudian hanya terdiam.
"Terimakasih udah sabar nunggu aku" ucapnya lagi sambil tersenyum.
Aku berjalan mengambil beberapa dokumen dimejaku. Merasa diabaikan, Krystal mendekat dan mengalungkan tangannya di leherku.
"Jangan marah" ucapnya lembut dengan memandangku lekat, aku menatapnya.
"Kapan kamu sampe? Kenapa enggak ngabarin aku? Kenapa kamu enggak minta aku jemput?" Tanyaku beruntun mengalihkan pembicaraan.
"Mulai lagi" ucapnya sambil memutar bola matanya. Aku diam menunggu jawabannya.
"Aku bisa sendiri, okey. Jangan terlalu masalahin hal kecil, Honey" jawabnya santai.
Krystal selalu ingin melakukan segala hal sendiri, dia senang menjadi mandiri.
"Terus ngapain kamu kesini?" Tanyaku sambil melepaskan lengannya di leherku dan mulai mengenakan jas dokter. Krystal melirikku.
"Aku denger Ibu sakit"
"Jadi kamu bukan mau ketemu aku, tapi mau ketemu Ibu?Hum?" Ketusku.
"Sekalian,Honey" balasnya sambil menggunakan kacamata hitam.
"Ayo, aku anterin kamu ke kamar Ibu"
"Enggak usah, sebutin aja nomer kamarnya. Nanti aku pergi sendiri" ucap Krystal menahan tanganku.
"Aku enggak mau ngeganggu kamu kerja,Honey. jangan salah paham" jelasnya karna melihat wajahku mulai kesal.
"Nganter kamu enggak sampe seharian, sayang" balasku sambil menggandeng tangannya.
Di depan pintu ruangan dokter gigi, kami berpapasan dengan Dokter Rosie dan Irene yang datang bersama. Krystal buru-buru memakai maskernya.
"Pagi Dokter" sapa Rosie. Kemudian mata Rosie melirik ke arah tanganku yang sedang menggenggam tangan Krystal.
Irene menatap Rosie sedetik kemudian menatap arah pandang Rosie. Tatapan Irene dan Rosie naik menatap Krystal penasaran lalu kemudian menatapku seolah meminta penjelasan.
"Ah ini pacar aku" ucapku tenang.
Krystal menyalami Irene dan Rosie bergantian.
"Ini Irene dan ini Rosie, mereka dokter gigi juga" ucapku mengenalkan mereka pada Krystal.

ВЫ ЧИТАЕТЕ
♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •
ФанфикJisoo adalah seorang Dokter Gigi dan Jennie adalah seorang Editor di kantor majalah Korea mereka adalah dua orang yang bahagia dengan kehidupannya masing-masing ternyata memiliki takdir yang tak terduga. Bagaimana cara takdir merubah kehidupan merek...