Loh.. Kamu..

1.4K 232 12
                                    

Jeju, 27 Juli.



*** 09.51 ***




Jisoo pov




"Hmm wangi.." gumamku ketika mencium buket bunga yang aku bawa.

Aku bersembunyi di balik tembok hotel tempat Krystal melangsungkan acara peragaan busana untuk meresmikan brand fashionnya. Sesekali aku melihat Krystal yang tengah berbincang dengan para stafnya.

Kemudian seorang wanita cantik menghampiri Krystal . Dari penampilannya, sepertinya dia seorang wanita karir masa kini.

Mereka terlihat berbincang akrab. Tak lama, Krystal pamit dan berjalan ke arah hotel. Ini kesempatan emas bagiku. Aku mulai memberanikan diri melangkah menuju Krystal. Matanya yang tak memperhatikan sekitar mebuatku leluasa mendekatinya.

"Surprise!" Teriakku sambil menodongkan bunga di depan matanya.

Krystal terkaget sambil memegang dadanya. Kami berpandangan lama menunggu detak jantung Krystal stabil.

"Honey" gumamnya pelan. Aku memberikan senyum terbaikku di hadapannya.

"Kenapa kamu di sini? Tanyanya bingung.

"Terima dulu bunganya" ucapku sambil menyodorkan mawar pink kesukaannya tersebut.

Krystal mengambil bunga dariku dan menciumnya.

"Aku kangen kamu" ucapku pelan di telinganya. Tapi Krystal malah menatapku tajam.

"Kenapa repot-repot kesini? kamu kan bisa chat kalau kamu kangen"

"Kamu enggak ada kabar beberapa hari ini, aku khawatir" lirihku sambil menunduk.

"Kamu berlebihan, Jisoo" ucapnya marah.

Ku dongakan kepalaku menatap Krystal, aku tau betul jika dia sudah memanggil namaku, artinya dia sangat marah.

"Kamu kesini cuma karna aku enggak ngasih kamu kabar? Kamu bahkan ninggalin kerjaan kamu! Apa kamu enggak mikir?" Bentaknya.

"Sayang.." aku mencoba meredam amarahnya.

"Kita udah sering ngebahas ini, kalau aku enggak ngasih kamu kabar, berarti aku sibuk. Jangan pernah mikir yang macem-macem!" Marahnya.

"Kita juga udah sepakat sesibuk apapun kita tetap harus komunikasi kan?" Potongku.

Krystal mengalihkan pandangannya sebentar lalu menatapku lagi.

"Kamu udah janji, kamu enggak bakal ngelakuin hal-hal konyol kaya gini, Jisoo!" Ucapnya murka.

Mulutku mendadak kaku setelah mendengar tiap kata dari mulutnya.

"Kapan kamu akan bersikap dewasa?" Lanjutnya dengan nada lebih rendah. Aku hanya bisa menunduk.

"Pulanglah" ucapnya tanpa melihatku.

"Disini bakal banyak wartawan, jangan salah paham" jelasnya sambil menatap wajahku dengan tatapan pilu.

Suaranya terdengar seperti menyesal telah membentakku tadi.

"Aku kan udah nerima bunga kamu, harusnya itu udah cukup kan?" ucapnya mencoba membujukku, tangannya menaikan daguku, membuat kami saling bertatapan.

"Terima kasih" ucapnya dengan senyum manis. Aku menatapnya kosong.

Krystal memegang pipi kiriku dan mencoba mencium pipi kananku. Tapi aku reflek menolehkan kepalaku untuk menolaknya.

Krystal menatapku sedih. Kemudian aku menatap wajahnya.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang