Minggu, Apartement Jennie.
*** 22.23 ***
Jisoo terus menciumi pucuk rambut Jennie sambil menonton tv, tangan kanannya memegang remote dan tangan kirinya ia rentangkan di senderan sofa, menopang kepala Jennie yang sedang sibuk mengetik laporan rapat di laptopnya.
"Sayang, kenapa bagian ini enggak muncul di daftar isi?" Keluh Jennie menunjuk layar laptopnya.
Jisoo menoleh ke laptop dan mengambil alih mouse di tangan Jennie, ia mulai menganalisa.
"Kamu belum mengaktifkan headernya" jawab Jisoo membuat Jennie tersenyum senang.
"Wah, aku enggak bisa hidup tanpa kamu, Sayang" puji Jennie mengelus pipi kanan Jisoo dengan tangan kanannya, kemudian Jisoo balas mencium pipi kanan Jennie.
~Piiiiiipppp~
Suara bell apartement Jennie berbunyi, mereka saling bertatapan sebentar, seolah bertanya siapa di balik pintu.
"Biar aku yang buka" ucap Jisoo mencium kening Jennie kilat kemudian berjalan ke arah pintu.
Begitu pintu dibuka, Jisoo kaget melihat tamu yang tak di harapkannya, begitu pula dengan si tamu tersebut.
"Kenapa kamu ada disini?" Tanya tamu tersebut dengan nada tidak bersahabat. Jisoo tersenyum sinis.
"Harusnya aku yang bertanya kenapa kamu ada disini, Lim?" Jisoo bertanya balik.
"Bukan urusan kamu" datar Lim, mencoba menerobos masuk.
Namun tubuh Jisoo lebih cepat menghalangi akses masuk Lim.
"Ya tentu ini urusanku, karena kamu datang ke apartement pacarku" ucap Jisoo dengan nada penekanan pada kata 'pacarku'.
Lim menatap dalam mata Jisoo, perasaannya campur aduk mendengar ucapan Jisoo barusan.
"Siapa, Sayang?" Suara Jennie yang mendekat dari belakang Jisoo membuat api cemburu di hati keduanya tambah tersulut.
Mata Jennie tak berkedip saat menatap Lim yang ada disini, apalagi berhadapan dengan Jisoo.
"Jennie kita harus bicara" ucap Lim yang tak memperdulikan tatapan tajam Jisoo.
Lim terus menatap ke arah Jennie dengan mata sendunya.
Hati Jennie sedikit bimbang saat kekasihnya terus menatap tajam ke arah mantan kekasihnya itu.
"Pergi" datar Jisoo mewakili jawaban Jennie.
"Aku mohon, Jennie" Lirih Lim saat menatap Jennie, sedangkan Jisoo mengeraskan kepalan tangannya.
Dengan sangat hati-hati, Jennie menggenggam tangan Jisoo. Jisoo menoleh pada Jennie yang seolah tengah meminta ijin padanya.
Dengan berat hati Jisoo pergi menuju kamar Jennie. Meninggalkan kekasihnya dengan mantan terindahnya itu.
"Ada apa?" Datar Jennie tanpa memandang Lim yang sedang tersenyum menang.
"Aku kangen kamu" lirih Lim, Jennie semakin menundukan pandangannya, ia berusaha keras menahan hatinya.
"Kamu selingkuh dari aku, kita belum resmi putus" ucap Lim membuat amarah Jennie terpancing.
"Kamu yang lebih dulu menduakan aku!" Bentak Jennie menatap Lim, kemarahan Jennie memancing Lim lebih berani.
"Jadi kamu membalas aku?" Tanya Lim membalikan keadaan, membuat Jennie terdiam.
"Aku tau, dia kamu gunain buat ngebales aku, buat memanasi aku aja kan" ucap Lim percaya diri, keteguhan hati Jennie seperti tengah di bombardir.
"Kamu enggak bener-bener cinta sama dia" lanjut Lim menyerang telak hati Jennie.

YOU ARE READING
♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •
FanfictionJisoo adalah seorang Dokter Gigi dan Jennie adalah seorang Editor di kantor majalah Korea mereka adalah dua orang yang bahagia dengan kehidupannya masing-masing ternyata memiliki takdir yang tak terduga. Bagaimana cara takdir merubah kehidupan merek...