Notes Tertukar

1.5K 222 0
                                        

Seoul, 29 Juli.


*** 15.32 ***



Jennie pov



"Papa, harus ngawasin Mama supaya enggak terlalu capek jualan" ucapku di telpon sambil memainkan pulpen di tangan.

"Sayang, kamu tau sendiri, mama kamu itu enggak bisa di larang" lirih Papa.

"Setidaknya batasi waktu berjualannya jangan setiap hari" aku membanting pelan pulpen di tangan.

"Iya sayang, nanti Papa bilang sama Mama"

"Gimana kabar Yeri, bulan ini waktunya bayar kuliah kan?"

"Yeri baik-baik aja. Belakangan ini dia sedikit murung, mungkin kangen sama kamu. Papa enggak hapal jadwalnya bayaran, sayang"

"Ah aku juga kangen banget sama dia. Huh, tanggal ulang tahun aku aja Papa enggak inget" aku memajukan bibirku.

"Tapi tenang, Papa bakalan inget tanggal pernikahan kamu" godanya.

"Papaa.." suaraku berubah manja.

~tut~ ada panggilan masuk lain.

Layar ponsel menunjukan nama Lim.

"Papa, Lim nelpon, aku angkat sebentar ya. Tunggu"

"Tutup aja sayang, Papa harus menjaga toko lagi. Salam untuk nak Lim" ucap Papa buru-buru.

"Papa jangan terlalu capek, sekali-kali jaga rumah aja, jangan jaga toko terus" ucapku mengomeli Papa.

"Iya baik, anak Papa yang cantik"

"Yaudah, salam untuk Mama dan Yeri, aku sayang Papa"

Setelah menutup telpon Papa, aku langsung mengangkat telpon Lim.

"Kamu telponan sama siapa?" Kesal Lim saat aku mengangkat telponnya.

"Aku telponan sama calon mertua kamu" candaku berharap kesalnya hilang. Lim hanya berdehem.

"Sayang, nanti malem bisa makan bareng?"

"Bisa, dimana, jam berapa?" Tanyaku antusias karena belakangan kami jarang bertemu.

"Di restauran Elizabeth jam 6 ya" jelasnya. Aku sedikit berpikir karena setahuku itu restoran mahal.

"Apa enggak masalah?" Tanyaku ragu.

"Enggak apa-apa. Aku dapet bonus dari kemenangan sidang kemarin, sayang" ucapnya enteng. Aku kembali berpikir.

"Apa enggak sebaiknya di tabung aja" ucapku polos.

"Sayang, jangan bikin aku marah ya" ucap Lim terdengar mulai kesal.

"Iya,iya okey sayangku, cintaku, kasihku" ucapku sedikit manja.

Saat aku akan melanjutkan percakapan dengan Lim, Wendy datang menghampiriku.

Aku bertanya ada apa pada Wendy, dengan tanpa suara. Wendy mengangkat sebuah map dan menggoyangkannya. Aku pun mengangguk mengerti.

"Sayang aku harus kembali kembali kerja, sampai ketemu jam 6 ya" ucapku mengakhiri telpon.

"Miss Im menyuruh aku untuk ngasihin ini ke kamu" ucap Wendy sambil menyodorkan map yang di pegangnya.

Aku meraih map tersebut dan mulai membaca dokumen yang ternyata berisi surat kontrak dengan Brand Fashion Krystal.

"Tadi Miss Im buru-buru karna harus ngejar pesawat, jadi dia nitipin ini ke aku buat di kasih ke kamu. Dia juga nitip pesan kalau kamu harus mengedit kontenya, memeriksa syarat-syarat perjanjian, menghitug ulang keunt.." aku buru-biru mengangkat tangan untuk menyetop Wendy.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Where stories live. Discover now