Di Masakin Jennie

2K 265 5
                                        

Seoul, Minggu.



*** 09.09 ***


Jennie membuka setengah matanya karena terganggu oleh hembusan nafas hangat yang menerpa wajahnya. Saat mata Jennie terbuka sempurna, ia merasakan irama degupan jantung yang terdengar samar.

Jennie mengerjapkan matanya dan memandang kosong pada dagu seseorang yang ada di hadapannya.

Pikirannya belum sepenuhnya sadar saat harus terbangun dalam posisi yang sama seperti saat ia tertidur dengan pipi kanan yang menempel di dada Jisoo. Jadi ini penyebab ia mendengar suara jantung dan merasakan hembusan nafas Jisoo.

Perlahan Jennie mendudukan dirinya membuat si pemilik dagu nampak kaget.

"Kkamu udah bangun?" Tanya Jisoo dengan nafas memburu, suaranya agak terbata.

Kini Jennie sudah duduk dengan masih memangku kepala Jisoo yang sepertinya belum mau beranjak.

Sudah lama Jisoo terpatung dalam posisi seperti itu, ia tak ingin mengganggu tidur Jennie yang pulas.

Namun ternyata, terjebak dalam posisi seperti itu dengan Jennie, malah memacu detak jantungnya.

Sedari tadi, Jisoo berusaha mengatur napas untuk menstabilkan detak jantungnya, tapi ulahnya tersebut malah membangunkan Jennie.

Jisoo masih melirik Jennie yang terdiam entah karena baru bangun atau memikirkan sesuatu, tatapannya kosong.

"Kenapa Jenn?" Tanya Jisoo memperhatikan raut wajah Jennie.

Jennie beralih menatap Jisoo dengan wajah polos.

"Jantung kamu berdetak kencang" ucap Jennie lebih polos otomatis membakar wajah Jisoo menjadi merah padam.

Ia ketahuan, dengan tanpa aba-aba, Jisoo mendudukan dirinya.

~jeduugg~

Dahinya menabrak dahi Jennie dengan keras, membuat keduanya refleks mengusap dahi masing-masing.

"Auhh.. kamu ini kenapa?" Rengek Jennie mengusap dahinya yang terasa panas.

"Aku mau bangun, kamu yang ngehalangin aku" jawab Jisoo tak mau kalah.

Jisoo duduk berasila di sofa dengan membelakangi Jennie, ia juga mengelus dahinya dengan cepat, tak kalah cepat dengan degup jantungnya.

Beberapa saat kemudian ia membalik menghadap Jennie yang masih mengusap dahinya. Jennie terlihat kesakitan karena menutup erat matanya.

"Humm.. maaf" lirih Jisoo saat melihat wajah kesakitan Jennie.

Tangan kirinya bergerak menyentuh dahi Jennie, namun malah menyentuh tangan kanan Jennie yang sedang mengusap dahinya.

Mata Jennie yang tadinya terpejam kini terbuka, bertemu dengan mata Jisoo yang memancarkan kelembutan.

Bagai tersihir, Jisoo memajukan wajahnya ke wajah Jennie yang memandangnya dengan lembut.

Semakin mendekat, tatapan Jisoo semakin tertuju pada bibir Jennie. Mengikuti Jisoo, kini Jennie ikut memajukan wajahnya, dengan mentapan wajah Jisoo lekat.

Perlahan mereka mulai dapat merasakan hembusan hangat napas masing-masing.

"Bersihin tuh kotoran mata kamu" ucap Jennie datar membuat dahi Jisoo berkerut.

Dengan cepat Jisoo memundurkan dirinya dan mengusap wajahnya. Ia memandang kesal pada Jennie.

"Aku ke toilet!" Ketus Jisoo yang menuju kamarnya dengan kasar.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Where stories live. Discover now