Part 32

2.8K 271 27
                                    

Hari itu memang penuh kejutan.

Pagi-pagi sekali Katya terbangun karena suara ketukan di pintu flatnya. Ketika Katya membuka pintu, Katya dihadapkan dengan sebuket bunga mawar favoritnya yang sangat besar, mungkin isinya ada ratusan bunga mawar. Dibawahnya terdapat note yang bertuliskan:

Merry Christmas!

-Z

Dengan begitu, Katya dapat menyimpulkan itu adalah hadiah dari Zayn. Mungkin mereka benar-benar kenal dekat beberapa tahun lalu sehingga Zayn tahu bahwa ini adalah bunga favorit Katya. Ternyata, tidak hanya bunga. Zayn juga membelikan sebuah boneka raksasa, dan sebuah gelang.

Gelang itu ada di sebuah kotak kecil yang dimasukkan ke dalam kantung berbentuk setengah lingkaran di perut boneka besar. Gelang itu terbuat dari besi, dengan ukiran 'b true 2 who u r' di papannya.

Entah kenapa, Katya merasa tidak asing dengan semua itu.

Belum habis rasa takjub Katya, tiba-tiba Zayn mengiriminya pesan singkat, mengatakan kalau ia akan datang satu jam lagi. Katya mau tak mau cepat-cepat mandi dan bersiap walaupun ia tidak punya gambaran kemana Zayn akan membawanya.

Satu jam kemudian, Zayn sudah berada di halaman depan flat Katya, berdiri di samping audi hitam-nya. Hari itu Zayn memakai celana pendek warna abu-abu, kaus putih yang dilapisi jaket kulit hitam, dan sandal jepit. Dan tampaknya, ia bahkan belum bercukur.

Katya mengerutkan dahinya bingung, karena kalau ia tidak salah, Zayn bilang mereka akan menemui seseorang. Katya bertanya-tanya siapa orang yang bisa membuat Zayn tampil sesimpel ini. Atau memang Zayn selalu sesimpel ini?

"Hai," sapa Zayn. Senyumnya tipisnya berubah menjadi cengiran lebar ketika ia menatap Katya. Walau begitu, matanya terlihat lelah, seperti kurang tidur. "Sudah siap?"

Katya mengangguk seraya Zayn membukakan pintu untuknya. "Kita akan kemana?"

"Kau akan tahu nanti."

Katya memperhatikan Zayn dengan sebelah alis terangkat, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. Selama Zayn sibuk menyetir, Katya sibuk melihat-lihat sekelilingnya. Itu audi R8, Katya bisa kenali. Memang bukan tahun terbaru, tetapi tergolong mewah.

Rasanya Katya seperti pernah naik mobil ini bersama Zayn sebelumnya. Rasanya seperti ia pernah memperhatikan Zayn dari samping ketika cowok itu sedang menyetir. Tapi kalau mereka memang pernah sangat dekat sebelumnya, mungkin itu adalah sebuah memori.

Mungkin Katya memang pernah naik mobil ini bersama Zayn, dan Katya pernah memperhatikan Zayn dari samping ketika Zayn menyetir.

Sekarang Katya jadi bertanya-tanya apakah dulu, naik mobil sembari memperhatikan Zayn dari samping rasanya akan semenyenangkan ini.

"Kau sering melakukan itu," Zayn menoleh, kemudian memperhatikan jalanan di depannya lagi.

"Melakukan apa?" tanya Katya.

"Memperhatikanku."

Katya mengerjapkan matanya. "Apa?"

Lalu Zayn tertawa. Tawanya hangat dan menyenangkan, membuat Katya jadi ingin tertawa juga kalau ia tidak cepat-cepat menyadari bahwa cowok ini tengah menertawakan dirinya.

Tetapi setelah Zayn berhenti tertawa, Zayn hanya menggeleng-geleng sembari tersenyum simpul tanpa mengatakan apa-apa lagi.

10 menit kemudian, Zayn menghentikan mobilnya.

"Nah, Katya, kita sudah sampai."

***

Yang bisa Cassie lakukan dalam 5 menit yang panjang itu hanya melongo. Dan tampaknya, Aaron juga melakukan hal yang sama.

For him, She was.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang