2. Lele

5.5K 545 16
                                    

Triple up deh!

_____

Gista melongo, kalau biasanya dia dikenali layaknya artis karena postingan jualan skincarenya sering wara-wiri di fyp tiktok. Kini Gista salah dikenali sebagai ibu dari seseorang.

"Kamu pergi dari rumah nyari mamimu ya?" Tebak Gista pada gadis yang kini memeluknya erat sambil tersedu.

"Gis, jangan-jangan dia...?"

"Bukan, dia bukan anak aku! Dia anak Bunda Corla!" Gista melambai-lamaikan telapaknya, untuk menarik kehaluan mama.

"Udah ya Dedek cantik, jangan nangis. Aku bukan mami mu. Tante ini yang nolong kamu." Gista menjelaskan.

Penampakan si kecil tanpa identitas ini bisa dipastikan sangat alami. Wajah putih kemerahan, rambut ikal bawah warna cokelat, dan hidung kecil mancung. Kalau aku, hasil jarum dan filler serta perawatan mehong say...! Batin Gista penuh kekesalan pada tatapan mama yang sepertinya terpengaruh gosip tetangga kalau dirinya simpanan om-om di kota.

"Sekilas dia emang mirip kamu loh Gis?" Mama bergumam pelan.

Berkali-kali mama menepis keraguaan pergaulan Gista yang dinilai terlalu bebas. Otaknya yang terkontaminasi drama korea berpikir si kecil itu sengaja diletakkan ayahnya di depan pintu rumahnya agar dirawat Gista.

Mama nggak lupa wajah asliku sebelum perawatan ini itu, kan? Ini hidung habis aku panjangin, jenong ini udah aku ilangin, bibir udah aku memblein! Inginnya Gista meneriakkan kalimat itu, tapi malu ada pasien lain.

"Ya sudah Nak, makan dulu ya, Nak..." Bujuk Mama Indri.

"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?" Tanya Mama Indri lembut.

"I think my name is Le...," gadis kecil itu berkedip-kedip, seolah berpikir apa kepanjangan namanya yang diawali huruf l dan e.

"My name's Le..., I forgot, Le... Mami what's my name?" Tanya gadis kecil pada Gista yang memutar bola mata jengah karena kekukuhan gadis itu menyangka dirinya adalah ibunya.

"Its oke, sayang. Yang penting kamu makan dulu, a...!" Mama menyuapkan sesendok nasi goreng yang dibeli salah seorang polisi. Sebab gadis Le tidak mendapat jatah nasi rangsum karena masuk hampir tengah malam.

"Enak nggak? Besok Oma masakin yang enak ya? Makan aja nasi goreng ini dulu..."

"Yang pengen jadi oma," sindir Gista.

"Noh si Putri, temen SD kamu, anaknya udah tiga. Yang nomer dua seumuran dia. Udah pantes kamu jadi mami." Ujar mama. Sontak Gista membuang mata dari tatapan iba keluarga pasien lain.

Pukul empat subuh, Gista terbangun dari tidur pose duduknya yang bikin pegal. Diliriknya mama yang tertidur di sebelah Le. Sementara Le tertidur sambil memeluk mamanya, seolah takut ditinggal pergi.

Gista memutuskan mengecek media sosialnya. Postingan tetangganya dengan wajah penuh darah Le yang diblur, membuat dirinya kesal. Captionnya bikin tensi naik ke ubun-ubun.

Gista marah pada komentar yang menuding dirinya kupu-kupu malam. Muda dan sukses mendadak, sampai bisa renovasi rumah dan membeli roda empat mewah, apa lagi kalau bukan purel karaoke yang hobi dipangku. Begitulah slentingan tetangga.

'Mendadak' pantat lu bau! Maki Gista pada tuduhan itu. Gimana kalau mereka tahu aku punya apartemen mewah, dan jajan barang mahal? Pikir Gista geram.

Mereka tidak tahu saja, sebelum ini dia menjadikan dirinya sendiri kelinci percobaan dari dokter kulit satu ke dokter kulit lainnya. Keberuntungan berperan besar ketika dia berhasil memasarkan produk dokter yang dia pakai via online.

Mengintip Hatimu Dari Balik Hatikuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن