Maapin lama enggak update, aku habis sakit. Thanks, kalian udah wa, dm juga nanyain Gista dan kabar aku.
Bagaimana ini? Jika sekarang dia mengatakan kalau dia juga mencintainya, Gista pasti tidak akan percaya. Arda bermonolog.
"Gista, bukankah perasaan emosional hanya untuk dirasa? Mulut bisa berbohong, tetapi hanya dari tindakan dan sikap, kita bisa merasakaan seseorang royal dan setia." Arda mencoba memainkan sugestinya.
"Mas Arda, aku bukan makhluk berjakun dengan belalai dan dua telur yang mengagungkan logika! Perasaan itu diungkapkan agar sama-sama mengerti dan memahami. Agar aku enggak geer apalagi sampai salah menafsirkan. Menebak-nebak itu capek tau nggak!" Kesal Gista.
"Baik, sekarang aku yang enggak pandai mengungkapkan perasaan ini bertanya. Bagian mana dari sikapku selama ini yang menyiratkan aku enggak cinta sama kamu?" Arda yakin Gista pasti bisa merasakan sikapnya.
"Mas Arda amnesia? Siapa yang bilang dengan lugas kalau enggak melibatkan cinta."
"Oke, aku tarik kata-kataku yang itu. Aku tidak mungkin menghamili kamu kalau aku enggak tertarik secara emosional dengan kamu, enggak cinta sama kamu, Gista." Arda memejamkan mata sejenak, berharap Gista percaya.
"Mas Arda kan bilang, bayi laki-laki untuk Sentralindo." Gista mengingatkan.
Arda frustasi, mengapa semua omongannya dulu dikembalikan oleh Gista. "Oh, Gista...," Arda mendesah, kehabisan kata.
Syndrom namatin buku itu nyata, takut enggak berkesan, takut emggak pas. Aih... kurang beberapa bab lagi ya...
Happy reading😘
YOU ARE READING
Mengintip Hatimu Dari Balik Hatiku
RomanceArda Subrata, tidak ingin lagi terbenam dalam cinta dengan perempuan mana pun setelah ditinggal ibu dari putrinya. Namun, ketika Gista yang sangat disukai Elea-sang putri masuk ke kehidupan mereka, ketertarikan Arda menarik Gista kuat-kuat agar tida...