update Bab 30.

3K 165 11
                                    

Dion Darmaka, pria yang terang-terangan menginginkan Gista itu memang sudah dia targetkan sejak awal. Berani-beraninya si brengsek itu menginkan miliknya, pikir Arda sambil membelai pipi Gista sayang.

Kemudian pancaran kelembutan di matanya segera berganti kekagetan ketika sorot lampu membuatnya membanting kemudi ke arah kiri sambil menginjak rem dengan kerasnya.

Namun benturan tetap tak terhindarkan, sebab dari arah depan minibus menabrak mobilnya dan truck box menghantam sisi belakang. Mendorong mobilnya menembus jalan layang dan terjun ke jurang.

Di balik sambungan Andreas ikut panik mendengar benturan keras, "Pak Arda...! Pak...!" Kemudian hanya tut panjang yang bisa Andreas dengar karena ponsel Arda terlempar kuat.

***

"Aku tidak ingin jadi Andin yang bernasib malang. Dia berkorban terlalu banyak padahal dia hanya cinta sendiri. Maka aku sengaja menunggu Mas Arda mencintaiku sebelum nanti setuju menikah." Katanya pelan dan terbata.

"Aku bukan pecundang Kaffa." Arda menolak disamakan dengan sepupunya.

Gista mengangguk dengan matanya.  Gadis itu tak lagi menolak sakit yang menghantamnya. Kini Gista mulai pasrah pada rasa nyeri yang mendera seluruh tubuh.

"Kamu papinya Lele, yang rela menyebutku maminya padahal kamu nggak suka." Gista membelai lemah dagu Arda. Karena untuk menjangkau pipi, tenaga Gista tidak mampu.

"Aku suka. Hanya kamu maminya, tidak ada yang lain lagi. Jangan tidur sayang, please..." Arda melihat pupil Gista yang mengecil. Keadaan yang tidak bisa disebut baik-baik saja.

Gimana mami nggak nyeri-nyeri aja ya, si papi sukanya begitu 🤣🤣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gimana mami nggak nyeri-nyeri aja ya, si papi sukanya begitu 🤣🤣

Gass ke Karyakarsa 🥰😘

Mengintip Hatimu Dari Balik HatikuWhere stories live. Discover now