21. Inilah Aku

4K 500 76
                                    

21++++
Jangan dibaca dibagian anunya kalau nggak kuat. Meskipun bukan BDSM tapi ini kasar. Bisa menyebabkan takut, ngeri, tapi pengen dan ketagihan 🤣

Puanjang...! Baca pelan-pelan, diulang nggak apa-apa, biar gak salah paham, dan makin anu🤣
______

Bukan hobi, tapi sebelum bertemu Elea, Gista pasti akan menyempatkan waktu untuk melepas penat dengan minum dan menari.

Karena Vilia dan Tisa tidak bisa menemani, Gista berangkat dengan Mikha, Teresa, dan beberapa teman lain. Mumpung Arda masih besok kembali dari Surabaya dan Elea juga sedang tidak rewel.

Setelah minum beberapa sloki sambil berbincang-bincang dengan teman dan kenalan yang kebetulan bertemu, Gista turun ke lantai dansa.

Kepalanya sedikit melayang, tapi Gista tidak benar-benar mabuk. Dari ke tiga temannya, hanya dirinya yang selalu waras dan sadar setiap keluar dari club. Pada akhirnya, Gista lah yang selalu bertugas mengirim teman-temannya pulang.

Sudah setengah jam Gista bergoyang, kepalanya makin pusing, tapi senyumnya terus mengembang. Biasanya setelah setengah mabuk begini dia akan tertidur pulas, meski besok pagi akan bangun dengan kepala berat.

Busananya yang sangat menggoda mengundang pejantan datang. Gista dan teman-temannya menari dengan asyik, sampai-sampai tidak sadar dikerubungi pria-pria penikmat one night stand.

Rambut Gista yang dibiarkan terurai, menambah kesan seksi. Gerakannya seduktif ke kanan dan ke kiri. Bibir merahnya sungguh menggoda pria untuk membungkamnya dengan bibir mereka. Pepet terus sampai crott, itu adalah jargon para lelaki itu.

Seorang pria mengikuti tarian Gista dalam jarak yang terlalu beresiko. Pria itu menelan ludah melihat tubuh seksi Gista hanya dilapisi gaun pendek tipis super ketat. Teringat kembali malam panas beberapa tahun silam dengan Gista.

"Gista?" Sapa seseorang seumuran Arda. Dia turun ke lantai dansa hanya karena melihat Gista.

"Hey Pak Martin...!" Gista balas menyapa kenalannya itu dengan ramah. Namun bagi Martin reaksi Gista terdengar menggodanya. Hasrat Martin membawa gadis itu ke ranjang malam ini makin tak terbendung.

Pernah sekali Gista tidur dengannya, itu karena Martin adalah salah satu calon klien yang menggunakan jasa asuransi di bank dia bekerja dulu. Dia gadis yang lihai menyenangkan pria.

"Lama tidak bertemu. Kamu masih secantik dulu, bahkan kedewasaan bikin kamu makin menarik." Martin selalu terpesona menatap Gista. Sayang dirinya adalah pria beristri yang dihindari Gista. Gadis itu sudah mengatakan dengan gamblang dulu, saat Martin menawarkan cinta.

Gista tersenyum menggoda, alkohol mempengaruhi pembawaanya. "Thanks, Pak Martin."

"Penawaranku dulu masih berlaku, Gista. Pertimbangkan," ucap Martin memandang Gista dalam. Matanya tidak bisa menutupi ketertarikan yang kuat pada Gista.

"Anda udah beristri, kan?" Ingat Gista. Gadis itu masih menari sesuai irama yang disajikan DJ. Begitu pula Martin yang terus memupus jarak dengan Gista yang tetap bergestur santai.

"Dulu kamu tidak masalah melakukannya denganku meskipun aku sudah beristri." Martin mengingat masa lalu.

"Anda dulu klien, Pak Martin." Gista yang genit alami terkekeh merdu.

"Apa bedanya, beibe?" Martin berusaha mengendus wangi rambut Gista yang helaiannya menerpa wajah Martin.

"Dulu aku punya tuntutan target, sekarang aku sudah berhenti."

"Oh ya?" Lagi-lagi Martin kecewa, tapi bukan berarti Martin menyerah.

"Ya, aku hanya akan having seks dengan kekasihku." Terbayang wajah Arda di pelupuk mata Gista, karenanya senyum gadis itu makin mengembang.

Mengintip Hatimu Dari Balik HatikuWhere stories live. Discover now