25. Satu Garis

4K 447 50
                                    

Happy baca 😍😘

______

Mita Subrata yang selalu bersikap sinis, menginginkan Gista jadi tuan rumah acara arisan teman-temannya yang sosialita.

"Tuan rumah bagaimana tante, aku kan nggak ikutan arisan?" Gista setengah merengek. Dalam hatinya mengeluh, apa ini cara ibunya Arda menyingkirkan dia. Padahal dia sudah siap pergi secara suka rela.

"Panggil ibu ya, di depan mereka nanti." Katanya seolah tak sudi. Di sebelahnya Elea duduk dengan mainan mahal hadiah Mita dari Kuala Lumpur.

"Tapi Tante, aku berencana pindah segera. Aku nggak nyaman tinggal di sini." Sepertinya alasan ini akan efektif.

"Bagus lah kamu tahu diri. Pasangan belum sah tinggal seatap itu pandangannya gimana gitu...," Mita mencibir.

"Mas Arda nggak pernah ngijinin...," Gista mengatakan kebenaran.

"Salah kamu. Tiga kali kamu nolak dinikahi. Terus kamu mau pindah ke mana?"

"Hari ini masih mau ketemu developer apartemen Megacity."

"Ayo ayo, kita ke sana sekarang. Biar Tante hubungi orang buat bantu kamu pindahan. Sekalian isi furnitur, biar Tante nggak malu sama kondisi unit kamu nanti. Sungguh aku bosen sama rumah ini." Ungkapnya berubah amtusias, membuat Gista heran.

"Lah kan, belum tentu deal loh Ta..."

"Halah, didealin aja sekarang. Kamu pasti dapat rekening kembung dan uang belanja sekebon dari putraku. Kalau kurang, uangku lebih banyak. Bilang kamu minta jenis apartemen yang bagaimana. Keluarga kami nggak akan miskin hanya untuk bikin kamu seneng. Elea sayang, ayo ikut Nenek dan Mamimu..." katanya menggendong Elea yang iya-iya saja asal apapun bersama Gista.

Aish, Gista geleng-geleng kepala, sombong amat. Nenek-nenek ini, kelihatannya nggak suka tapi kok begini sih? Kesal Gista.

***

Gista menutup mulutnya saat tertawa pada cerita lucu Juan.

"Jadi kamu membungkam mulut penggunjingmu dengan sebuah coffe truck?"

"Yeah, sebelumnya kukatakan. Aku sampai di sini bukan karena miskin, tapi karena ingin mencoba berburu perempuan-perempuan cantik seperti kalian." Cerita Juan. Pria berkarisma itu memiliki tampilan fisik luar biasa tampan dengan tubuh proposional yang ototnya menonjol di mana-mana. Tak heran spesialiasasinya adalah aktor action.

"Oh, sungguh mengena. Lalu apa salah satu dari mereka akhirnya jatuh ke ranjangmu?" Tebak Gista penuh cibiran.

"Masing-masing sudah dapat giliran." Jawab Juan bangga.

Gista terperangah, "oh, my good...! Kamu memang casanova, Juan. Lalu berita yang mengaitkanmu dengan salah satu model majalah playboy?"

Juan terbahak, "kau masih percaya gosip, Darling?"

"Percaya kalau itu kamu," sahut Gista memicing sebelum tertawa. Paham sekali pria yang pernah terlibat friend zone dengannya itu benar-benar casanova.

"Bagaimana denganmu Gista? Oh aku sudah mendengar kabar Andin dan aku turut berbelasungkawa."

Gista menghela nafas berat. Selalu tidak mudah saat mengingat Andin. "Thanks, itu hal terburuk dalam hidup kami, meskipun mungkin dia sudah tenang sekarang."

Juan meraih jemari Gista di atas meja. Mengusap dengan ibu jarinya menenangkan. "Vilia bilang, kamu masih tidak berani tinggal di tempatmu?"

"Begitulah."

"Jadi kemana kalau aku mencarimu, Darling?" Juan menyelidik, meskipun nadamya terdengar biasa saja.

Gista tersipu kemayu, "itu terdengar seperti kamu ingin tahu aku tinggal di mana."

Mengintip Hatimu Dari Balik HatikuWhere stories live. Discover now