Arda Subrata, tidak ingin lagi terbenam dalam cinta dengan perempuan mana pun setelah ditinggal ibu dari putrinya. Namun, ketika Gista yang sangat disukai Elea-sang putri masuk ke kehidupan mereka, ketertarikan Arda menarik Gista kuat-kuat agar tida...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Itu tuh, si Papi bakal seposesif itu sama mami Gis😆
____
Penggalan bab 28
"Emangnya kenapa begitu, Sus? Kalau mereka pacaran harusnya saling percaya."
"Aih, bapak itu cinta banget sama Bu Gis. Diam-diam suka cemburuan. Kalau Bu Gis kemana-mana Bapak suka gelisah, suka nyari-nyari tahu dari asistennya. Ya gimana Oma, Bu Gis secakep itu..."
Mama Indri mengangguk, cemburu tanda cinta, pikirnya.
"Malah kalau menurut saya, Bu Gista yang nggak cinta-cinta amat sama bapak. Kek masih suka main-main gitu. Oma nggak tahu ya, Bu Gis dibeliin dua toko busana ritel sama mobil idaman Bu Gis yang harganya em-em-man. Apa namanya kalau nggak cinta? Tapi, Bu Gis biasa aja, kek nggak sudi. Mobilnya nggak disentuh. Tapi tolong jangan bilang ke Bu Gis ya, Oma. Nanti saya dimarahin."
Sus Rita terniat sekali membuat sekutu. Bukannya apa, kalau mereka cepet nikah, dirinya tidak perlu angkat kaki dari rumah bos Arda, karena adiknya Non Lea pasti segera lahir.
"Sus, jujur sama saya, Gista dan Arda udah kumpul seperti suami istri, ya? Apa Sus Rita pernah tahu mereka saling menginap di tempat masing-masing?" Mama Indri selalu cemas memikirkan ini.
"Mami nginap sama Lele, but in the morning Mami is not there." Elea menggumam, tangannya membelai pipi bayi kecil di gendongan Oma Indri.
"Terus Mami ke mana, Le?" Jantung Oma Indri berdegup makin kencang.
